Laporkan Masalah

Perbandingan pendapatan dari dua pola pemeliharaan sapi di Kabupaten Kupang

HAMANAY, Jawang, Prof.Dr. Dibyo Prabowo, MSc

2003 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendapatan pola pemeliharaan sapi intensif dengan pola pemeliharaan sapi semi- intensif yang dilakukan di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan pengamatan langsung pada peternak dengan sampel masing-masing 20 responden dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang didapatkan pada kedua pola pemeliharaan digunakan analisis fungsi pendapatan. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara pola pemeliharaan intensif dan pola pemeliharaan semi intensif adalah uji beda dua rata-rata atau t-test. Dari hasil analisis pendapatan didapatkan bahwa pendapatan ratarata pola pemeliharaan intensif sebesar Rpl.402.990 dan pola pemeliharaan semi intensif Rp l.177.735 berarti pendapatan pola pemeliharaan intensif lebih tinggi Rp225.255 atau 16,05%. Hasil uji beda dua rata-rata kedua pola pemeliharaan pada tingkat kepercayaan 95%, didapatkan nilai t-hitung sebesar 10,338 dan nilai t-tabel sebesar 1,729, maka dapat disimpulk

The aim of this research is comparison between intensive cow cultivation pattern and semi-thtensive cow cultivation pattern at Amarasi Subdistrict, Kupang Regency. Data’s, which are used in this research, are primer data and secondary data. Primer data gets from interview and direct observation to the breeder by each samples are 20 respondents and secondary data gets from the institutions that have relation. Analysis tool to investigate profit rate at both cultivations pattern are used revenue function analysis. Analysis tool to investigate differences between intensive cow cultivation pattern and semi-intensive cow cultivation pattern are comparing mean test (t-test). Revenue analysis result shows the mean of intensive cow cultivation pattern revenue is Rp1.402.990 and the mean of semi- intensive cow cultivation pattern revenue is Rpl .177.735, it means intensive cow cultivation pattern revenue is higher, amount Rp225.255 or 16,05%. Differential test result between intensive cow cultivation pattern revenue and semi- intensive cow cultivation pattern revenue at confidence level 95%, describe t-test is 10,338 and t-table is 1,729. Finally, it can be concluded that there are significant differences between both Cultivation patterns.

Kata Kunci : Pendapatan,Pola Pemeliharaan Ternak,Sapi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.