ANALISIS ADOPSI INOVASI SISTEM PENGELOLAAN PENGETAHUAN STUDI PADA PT. RINDER ENERGIA
HARRIZ JATI, Nurul Indarti, SE, Sivilkonom, Cand. Merc., Ph.D
2015 | Tesis | S2 ManajemenPT Rinder Energia adalah sebuah perusahaan jasa konsultan yang memiliki fokus utama terhadap pengembangan bisnis dan investasi pada industri perminyakan, gas dan energi. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2010 oleh para profesional yang telah memiliki pengalaman kerja hingga puluhan tahun pada perusahaan-perusahaan energi Nasional terkemuka. Saat ini, PT Rinder Energia tengah melakukan inovasi pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan atau yang lebih dikenal dengan istilah KMS atau knowledge management system agar modal pengetahuan intelektual yang dimiliki organisasi dapat tersimpan dengan baik dan mudah diakses. Sejak awal 2014, PT Rinder Energia dibantu dengan mitra teknologinya PT Fostrom telah melakukan inovasi dengan mengembangkan sistem pengelolaan pengetahuan agar seluruh pengetahuan intelektual, informasi dan data penting yang dimiliki seluruh karyawan dapat terdistribusi dan terdokumentasi dengan baik. Namun setelah diujicobakan selama hampir setahun, tingkat adopsi karyawan terhadap inovasi sistem berbasis komputer tersebut masih cukup rendah. Hal tersebut ditunjukkan oleh masih sedikitnya jumlah karyawan PT Rinder Energia yang telah menggunakan sistem tersebut. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui tingkat adopsi karyawan terhadap inovasi sistem pengelolaan pengetahuan yang dilakukan oleh PT Rinder Energia, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap sejumlah narasumber merujuk pada teori adopsi inovasi Rogers (1995) dalam bukunya yang berjudul Diffusion of Innovation. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat adopsi karyawan PT Rinder Energia terhadap inovasi sistem pengelolaan pengetahuan yang dilakukan masih sangat rendah. Adapun faktor-faktor utama yang mempengaruhi tingkat adopsi tersebut yakni rendahnya kebiasaan dan budaya menulis karyawan, belum adanya aturan jelas dan mekanisme pemberian imbalan dan hukuman (reward and punishment) terkait penggunaan sistem tersebut. Dalam hal ini, penulis menyimpulkan bahwa selain infrastruktur yang memadai secara teknis, perusahaan perlu melakukan upaya-upaya lain agar karyawan terdorong untuk menggunakan sistem tersebut.
PT Rinder Energia is a consultant company that focuses on the business development and investment in gas, power and energy industries. This company is established since the year 2010 by professionals who have work to dozens of years of experiences in leading national energy companies. Currently, PT Rinder Energia was doing innovation to develop knowledge management systems (KMS) so the intellectual knowledge capital owned by organization will be well organized and documented, and it accessible. In beginning 2014, PT Rinder Energia, helped by their technology partner PT Fostrom, doing an innovation by developing KMS module or computer app. The KMS was developed to enables Rinder Energia staff to generate and exchange knowledge effectively and efficiently within the company. But after this system has been tried out for nearly a year, the employees adoption level to that innovation was still low.This shown by a relatively small number of employees of PT Rinder Energia who already used the system. This descriptive qualitative study is trying to determine the adoption level of employees toward KMS innovation PT Rinder Energia and identify the factors that affect the level of the adoption. The study is done by conducting in-depth interviews with several sources responden and reffered to Rogers book Diffusion of Innovation (1995) about the adoption level of innovation theory. Based on the analysis, conclusions has been obtained that the employee adoption level towards the KMS innovation is still very low. The main factors that affecting the adoption level are the low employee writing behavior and culture, the lack of clear rules and mechanism of rewards and punishment in relation to using that system.
Kata Kunci : knowledge management system, KMS, innovation, adoption