STUDI KADAR KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) DALAM DARAH SAPI SEHAT DAN SAPI AMBRUK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ARIGHI GERAUDI, drh. Slamet Raharjo, MP

2015 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Kalsium dan fosfor merupakan makromineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang paling banyak oleh tubuh dan sering dikaitkan dengan kejadian sapi ambruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar kalsium dan fosfor pada sapi potong di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Dua belas (12) ekor sapi potong terdiri dari 6 ekor sapi sehat dan 6 ekor sapi ambruk digunakan dalam penelitian ini. Setiap sapi diambil sampel darah sebanyak 5 ml melalui vena jugularis. Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung non EDTA, dilakukan sentrifugasi untuk pemisahan serum dengan bagian darah lain. Serum yang dikoleksi dilakukan analisis kadar kalsium dan fosfor dengan alat Cobas 6000 c 501 di laboratorium komersil Pramita. Hasil pemeriksaan kadar kalsium dan fosfor dalam serum sapi potong pada sapi sehat untuk kalsium adalah 9,2 sampai 10,6 mg/dl dengan rata-rata 9,80 lebih atau kurang 0,53 mg/dl dan kadar fosfor sapi sehat adalah 5,1 sampai 6,9 mg/dl dengan rata rata 6,32 lebih atau kurang 0,66 mg/dl. Pada sapi ambruk diperoleh kadar kalsium 7,7 sampai 9,9 mg/dl dengan rata rata 8,82 lebih atau kurang 0,84 mg/dl dan kadar fosfor adalah 3,1 sampai 6,1 dengan rata rata 4,35 lebih atau kurang 1,18 mg/dl. Rasio Ca : P pada sapi sehat yaitu 1,57 : 1 dan pada sapi ambruk sebesar 2,15 : 1. Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa pada sapi sehat rata rata kadar kalsium (Ca) sebesar 9,80 lebih atau kurang 0,53 mg/dl dan fosfor (P) sebesar 6,32 lebih atau kurang 0,66 mg/dl, untuk sapi ambruk kadar kalsium (Ca) sebesar 8,82 lebih atau kurang 0,84 mg/dl dan fosfor (P) sebesar 4,35 lebih atau kurang 1,18 mg/dl. Ada perbedaan yang signifikan (P<0,05) antara kadar kalsium dan fosfor pada sapi sehat dan sapi ambruk di Gunungkidul. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai kadar kalsium dan fosfor pada tahapan pertumbuhan sapi potong di Gunungkidul sehingga dapat dijadikan acuan penyusunan suplementasi makromineral dalam pakan.

Calcium and phosphor were the most abundant minerals need in the body and often associated with downer cattle. This study was conducted to evaluate the blood calcium and phosphor level of beef cattle in Gunungkidul Regency. Twelve cattles consisted of 6 healthy cattles and 6 downer cattles were used in this study. Amount of 5 ml blood samples were collected from jugular vein for each cattle. Blood samples were centrifugated to separate the serum. Serums sent to laboratory for analyzed the blood calcium and phosporus level using Cobas 6000 c 501 in commercial laboratory of Pramita. The results of blood calcium level of beef cattles from Gunungkidul Regency for healthy cattle was 9,2 until 10,6 mg/dl with average 9,80 more or less 0,53 mg/dl and the blood phophor level was 5,1 until 6,9 mg/dl with average 6,32 more or less 0,66 mg/dl. Blood calcium level for downer cattles was 7,7 until 9,9 mg/dl with average 8,82 more or less 0,84 mg/dl and the blood phosphor level was 3,1 until 6,1 mg/dl with average 4,35 more or less 1,18 mg/dl. The ratio of calcium and phosphor on healthy cattle was 1,57 : 1 and 2,15 : 1 for the downer cattle. Based on the results of the research, it could be concluded that the average blood calcium level was 9,80 more or less 0,53 mg/dl, blood phosphor level was 6,32 more or less 0,66 mg/dl for healthy cattle and for downer cattle the average blood calcium level was 8,82 more or less 0,84 mg/dl and blood phosphor level was 4,35 more or less 1,18 mg/dl. There were significant differences (P<0,05) between blood calcium and phosphorus levels on healthy and downer cattle from Gunungkidul Regency. It need further research for evaluated the calcium and phosporus level at any stage of cattle growth, so it could be the reference guide for making a macromineral supplementation.

Kata Kunci : sapi potong, sehat, ambruk, kalsium, fosfor, Gunungkidul, beef cattle, healthy, downer, calcium, phosphorus