HUBUNGAN TINGKAT HARGA DIRI DENGAN KECEMASAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA DENGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV/AIDS) DI YOGYAKARTA

ANSELMA APRILA P, Intansari Nurjannah, S.Kp., MN.Sc., Ph.D.; Akhmadi, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.

2015 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Angka kasus HIV/AIDS di semua tingkat usia semakin bertambah setiap tahunnya. Remaja merupakan salah satu kelompok usia dengan jumlah kasus HIV/AIDS yang tinggi. Remaja HIV/AIDS mengalami banyak tekanan dari lingkungan di sekitarnya, termasuk teman sebayanya. Tekanan-tekanan tersebut berdampak pada berbagai aspek dalam kehidupan mereka, seperti penurunan konsep diri, hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, peningkatan kecemasan interaksi sosial, dan peningkatan keparahan penyakit. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat harga diri dengan kecemasan interaksi sosial pada remaja dengan HIV/AIDS di Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah non-experimental dengan pendekatan deskriptif analitik korelasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di LSM Victory Plus pada bulan Januari-Februari 2015. Subjek penelitian adalah 32 orang remaja HIV/AIDS berusia 15-24 tahun. Pemilihan subjek menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran tingkat harga diri menggunakan instrumen Sorensen Self-Esteem Test (SSET) dan pengukuran kecemasan interaksi sosial menggunakan instrumen Social Interaction Anxiety Scale (SIAS). Hasil Penelitian: Tingkat harga diri pada remaja HIV/AIDS umumnya adalah harga diri rendah berat. Hanya sedikit remaja HIV/AIDS yang mengalami kecemasan interaksi sosial. Hasil analisis bivariat terhadap tingkat harga diri dengan kecemasan interaksi sosial pada remaja dengan HIV/AIDS menunjukkan adanya hubungan dengan arah positif yang kuat. Hal ini ditandai dengan kekuatan korelasi nilai r sebesar 0,652. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang kuat antara tingkat harga diri dengan kecemasan interaksi sosial pada remaja HIV/AIDS di Yogyakarta.

Background: The HIV/AIDS case number at the age level increased every years. Adolescence was one of the age group in high number of the HIV/AIDS case. Adolescence with HIV/AIDS had many pressures from the society around them, also from peer group. The pressures had effect on many aspects in their life, they were the decreased of self-concept, the relationship with people around him/her, the increased of social interaction anxiety, and the increased of the worst disease. Aim: To know the association between self-esteem level and social interaction anxiety in adolescence with HIV/AIDS in Yogyakarta. Method: This study was non-experimental study with correlation analytic descriptive approach. The method was cross sectional. The study was in LSM Victory Plus on January-February 2015. The subjects of the study were 15-24 years old adolescences with HIV/AIDS, it was about 32 subjects. The technic sampling of the study was purposive sampling. Self-esteem level measurement used Sorensen Self-Esteem Test (SSET) and social interaction anxiety measurement used Social Interaction anxiety Scale (SIAS). Result: Self-esteem level on adolescence with HIV/AIDS was low severity self-esteem generally. A few adolescence got social interaction anxiety. Bivariate analiyc result in self-steem level with social interaction anxiety on adolescence with HIV/AIDS showed there was a strong positive relationship between them. It showed with correlation r value 0, 652. Conclusion: There was a strong association between self-esteem level and social interaction anxiety in adolescence with HIV/AIDS in Yogyakarta.

Kata Kunci : remaja, HIV/AIDS, tingkat harga diri, kecemasan interaksi sosial