Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERLADANGAN BERPINDAH DI KAWASAN HUTAN LINDUNG PENYANGGA TAMAN NASIONAL LORENTZ (HLPTNL) KABUPATEN JAYAWIJAYA PROVINSI PAPUA

BUDIYONO,SP, Prof. Dr. Totok Gunawan, MS; Prof. Dr. Edhi Marthono, M.Sc

2015 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi masyarakat melakukan perladangan berpindah, bagaimana proses perladangan berpindah serta sejauh mana pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang akibat perladangan berpindah di kawasan Hutan Lindung Penyangga Taman Nasional Lorentz (HLPTNL) Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua. Metode yang digunakan adalah survey dengan teknik wawancara berpedoman pada kuesioner. Penentuan lokasi ditentukan secara sengaja dan penentuan responden dilakuakn secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat melakukan perladangan berpindah di kawasan HLPTNL adalah faktor tingkat pendidikan, kebutuhan hidup, kepemilikan lahan, tradisi, dan persepsi masyarakat tentang manfaat perladangan berpindah. Faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi bertahannya perladangan berpindah di kawasan HLPTNL. Ada kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan, maka perladangan berpindah juga akan semakin ditinggalkan. Kebutuhan hidup yang tercukupi dari perladangan berpindah, pekerjaan orang tua sebagai petani, pemilikan lahan hak ulayat yang luas, dan persepsi masyarakat yang menyatakan perladangan berpindah memberikan manfaat bagi lingkungan juga akan menyebabkan bertahannya perladangan berpindah. Proses dan cara perladangan berpindah yang dilakukan masyarakat di kawasan HLPTNL meliputi: persiapan, pemilihan lokasi, penebasan, penebangan, pembakaran, pengolahan tanah, penanaman, pemagaran, pemeliharaan dan pemanenan. Beberapa tindak agronomi yang mereka lakukan dalam proses perladangan berpindah tampaknya memiliki berbagai alasan agronomis dan ilmiah yang logis. Tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang akibat perladangan berpindah umumnya masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan masyarakat tentang dampak perladangan berpindah terhadap lingkungan akan semakin tinggi.

The objective of this research is to determine what factors are behind the public practice of shifting cultivation, how the process of shifting cultivation take places as well as the extent of knowledge and awareness about the consequences of shifting cultivation of the community in the area of Protected Forest Buffer Lorentz National Park ( HLPTNL ) Jayawijaya Regency, Papua Province . The method used was a survey by interview based on the questionnaire. The selected location were determined by purposive sampling and the respondents determined by simple random sampling. The results of the research showed that the factors affecting the community practice of shifting cultivation in the HLPTNL region are educational level, the necessities of life , land ownership, traditions, and the public perception of the benefits of shifting cultivation. These factors also affect the survival of shifting cultivation in the HLPTNL region. There is a tendency that with higher levels of education, the shifting cultivation will be abandoned. The need to fulfill basic necessities of life, hereditary farming practice, customary rights of land ownership and public perception that states shifting cultivation provide environmental benefits would also lead to the persistence of shifting cultivation. The process and the way of shifting cultivation practiced in the community include: preparation, site selection, slashing, cutting, burning, tillage, planting, fencing, maintenance and harvesting. Some agronomic practics in the process seems to have a logical reasons variety of agronomic and scientific. The level of knowledge and awareness about the consequences of shifting cultivation is generally still very low. It is influenced by the level of education. The higher the level of education, knowledge about the environmental impact of shifting cultivation will be higher.

Kata Kunci : perladangan berpindah, taman nasional Lorentz, hutan lindung penyangga shifting cultivation, Lorentz National Park, protected forest

  1. S2-2015-276965-abstract.pdf  
  2. S2-2015-276965-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-276965-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-276965-title.pdf