FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN SEL T CD4+ >350 SEL/MM3 DALAM 24 BULAN PERTAMA MENJALANI PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV
HASTUTI, dr. Yanri Wijayanti Subronto, Sp.PD, PhD ; Dr. Dra. Ning Rintiswati, MKes
2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran TropisPendahuluan: Jumlah orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) meningkat setiap tahun, meningkatkan jumlah orang yang membutuhkan pengobatan antiretroviral (ARV). Pemeriksaan sel T CD4+ digunakan untuk memantau respon terhadap pengobatan ARV. Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan sel T CD4+ pada pasien dengan pengobatan ARV masih bervariasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi respon pengobatan ARV pada ODHA di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif pada pasien HIV berusia ≥18 tahun yang mendapatkan pengobatan ARV pertama kali pada periode Januari 2008-Desember 2014 di Rumah Sakit Rujukan ARV Dr. Sardjito, Yogyakarta. Data sekunder dikumpulkan dari register ARV dan rekam medis penderita, meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, kelompok risiko HIV, stadium klinis, ko-infeksi TB, sel T CD4+ dan kadar hemoglobin di awal pengobatan. Untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi peningkatan sel T CD4+ mencapai >350 sel/mm3 dalam waktu 24 bulan pertama pengobatan ARV dilakukan analisis kesintasan dengan metode Kaplan Meier dan analisis hazard rasio dengan model Cox Proportional hazard. Hasil: Dari 312 sampel, 64.42% laki-laki, median umur 32 tahun. Median sel T CD4+ di awal pengobatan 52.5 sel/mm3 dan 50% sampel pada stadium klinis II dan IV. Pasien yang mencapai event sangat rendah (32,37%) dengan sebanyak 25% pasien mencapai sel T CD4+ >350 sel/mm3 pada bulan ke-14. Sel T CD4+ di awal pengobatan berhubungan signifikan terhadap peningkatan sel T CD4+ mencapai >350 sel/mm3 (sel T CD4+ T awal 50-<200 cells/mm3, aHR=2.19[1.29-3.71], sel T CD4+ awal 200-≤350 cells/mm3, aHR=8.98[4.93-16.34]). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan semakin tinggi nilai sel T CD4+ di awal pengobatan berhubungan dengan peningkatan sel T CD4+ setelah mendapatkan pengobatan ARV. Perlu diupayakan program-program peningkatan akses terhadap diagnosis dan pengobatan infeksi HIV secara dini, melibatkan stakeholder terkait dengan program pengendalian HIV, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas hidup ODHA.
Introduction: The number of people living with Human Immunodeficiency Virus (PLHIV) is increasing every year in Indonesia, increasing the number of people requiring Anti Retroviral Treatment (ART). CD4+ T-cell count is used to monitor treatment response in Indonesia. Information about factors associated with increase of CD4+ T-cell count in people on ART is limited in the Indonesian context. This study aimed to identify factors predicting successful response to ART in PLHIV in Indonesia. Methods: A retrospective observational cohort study was conducted among ART-naïve patients aged >18yrs who started treatment during January 2008-December 2012 in Dr. Sardjito referral Hospital, Yogyakarta. Data including age, sex, education level, marital status, risk group, clinical stage, TB co-infection, baseline CD4+ T-cell count and haemoglobin level were extracted from ARV register and medical record. Kaplan Meier survival analysis and Cox Proportional hazard model were performed to identify factors associated with time to achieve CD4+ count >350 cells/mm3 within 24 months of initiating ART. Results: Of 312 patients, 64.42% were male with the average age of 34.5 years. Median CD4+ T-cell at baseline was 52.5 cells/mm3 and 50% had stage III and IV infection. Twenty five percent of the patients reached CD4+ T-cell >350 cells/mm3 by month 14. Median time could not be estimated due to small numbers of patients reaching the event (32.37%). CD4+ T-cell count at baseline was significantly associated with CD4+ T-cell increase to >350 cells/mm3 (CD4+ T-cell count 50-<200 cells/mm3, aHR=2.19[1.29-3.71], CD4+ T-cell count 200-≤350 cells/mm3, aHR=8.98[4.93-16.34]). Conclusion: We found that higher CD4+ T-cell count at baseline is associated with increases in CD4+ T-cell increase after initiating ART. Programs to improve early diagnosis and early ART should be initiated with HIV-related providers involved in HIV control in Indonesia to improve outcomes for PLHIV.
Kata Kunci : HIV, pengobatan ARV, peningkatan sel T CD4+, Indonesia