Laporkan Masalah

Konsep Kampung Tangguh Iklim Dalam Perspektif Masyarakat Desa Nglegi Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul

ENI YUNIARTI, M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng; Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc.

2015 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsur iklim secara berangsur-angsur dalam jangka panjang yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca. Beragam strategi dipersiapkan untuk menghadapi perubahan iklim, mulai dari tingkat global hingga komunitas lokal. Untuk mengapresiasi inisiatif lokal dalam menghadapi perubahan iklim, pemerintah memberikan penghargaan kepada komunitas yang telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi perubahan iklim. Pada tahun 2012, Desa Nglegi Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu penerima penghargaan Kampung Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup. Bertitik tolak dari prestasi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep Kampung Tangguh Iklim dalam perspektif masyarakat Desa Nglegi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi konsep tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi induktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat konsep Kampung Tangguh Iklim di Desa Nglegi namun tidak disadari telah dilakukan oleh masyarakat. Konsep Kampung Tangguh Iklim menurut perspektif masyarakat Desa Nglegi merupakan integrasi dari empat komponen yaitu (1) strategi bertahan hidup, (2) keinginan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, (3) dukungan kebijakan dan kearifan lokal, serta (4) kesadaran untuk memperbaiki dan melestarikan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan konsep Kampung Tangguh Iklim di Desa Nglegi meliputi (1) tantangan alam yang tinggi, (2) kesadaran dan partisipasi masyarakat, (3) peran tokoh masyarakat, (4) peran pemerintah, swasta, dan LSM, (5) kelembagaan sebagai wahana komunikasi, dan (6) motif ekonomi. Konsep Kampung tangguh iklim dalam perspektif masyarakat Desa Nglegi berbeda dengan konsep perubahan iklim secara teoritis. Orientasi utama dalam praktek-praktek menuju ketangguhan di Desa Nglegi adalah pemenuhan kebutuhan dasar. Stimulan yang paling rasional adalah motif ekonomi sebagai faktor yang paling dominan dalam implementasi kampung tangguh iklim karena masyarakat langsung mendapatkan manfaat secara finansial.

Climate change is the change of climate's elements which occurred gradually in a long term period. It is influenced by human activities which produced green house gas emission. Various strategies were prepared to encounter climate change, from global level to community level. To appreciate local initiatives in facing this climate change, government bestowed the community which performed some adaptation and mitigation efforts in facing climate change. In 2012, Nglegi Village, Patuk Sub-District, Gunungkidul Regency became one of the recipient of Climate Village Award from The Ministry of Environment. Based on that achievement, this research was intended to describe the concept of Climate Resilient Village under the perspective of the community of Nglegi Village and to identify factors influencing the implementation of the concept. This research used qualitative approach with inductive strategy. Result of the research showed that concept of resilient village had been applied in Nglegi Village but the people didn't aware of the fact. Concept of resilient village in Nglegi Village according to the perspective of Nglegi Village's community was integration of four components; (1) strategy of survival, (2) the urge of the community to improve wealth, (3) policy support and local wisdom, and (4) awareness to improve and conserve environment. Factors influencing the implementation of the concept of Climate Resilient Village in Nglegi Village were: (1) high challenge of nature resource condition; (2) community awareness and participation; (3) role of the community leaders; (4) role of the government, NGO and private sectors; (5) organizations as communication media; and (6) economic motives. The concept of climate resilient village under the perspective of Nglegi Village's community was different from the concept of global climate change theory. Main orientation in practices to achieve resilience in Nglegi Village was fulfillment of basic needs. The most rational reason was economic motives as the most dominant factor in implementing climate resilient village because community could get direct benefit financially.

Kata Kunci : konsep, perubahan iklim, resiliensi, kampung tangguh iklim

  1. S2-2015-360291-abstract.pdf  
  2. S2-2015-360291-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-360291-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-360291-title.pdf