Perkawinan Anak di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah
FEBRIANA KUSUMAWATI, Dr. Sukamdi,M.Sc; Dr.Sri Rum Giyarsih,M.Si
2015 | Tesis | S2 KependudukanIntisari Perkawinan anak masih dijumpai di Kabupaten Banjarnegara. Persentase perkawinan anak terus meningkat dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkawinan anak di Kecamatan Punggelan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi yaitu mengkombinasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya strategi metode yang digunakan yaitu strategi metode campuran triangulasi konkuren, pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif dalam waktu yang sama. Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakan wawancara terstruktur, sedangkan teknik pengumpulan data kualitatif menggunakan dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan mendeskripsikan hasil wawancara mendalam, kemudian didukung dengan uji korelasi, t-test dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel usia pertama kali menstruasi dan usia perkawinan pertama ibu dengan usia perkawinan pertama. Ada perbedaan signifikan antara pendidikan, pekerjaan setelah menikah, pengetahuan, akses informasi, peran orang tua dengan usia perkawinan pertama. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap perkawinan anak yaitu usia pertama kali menstruasi, usia perkawinan pertama ibu, pendidikan dan pengetahuan. Faktor usia pertama kali menstruasi, usia perkawinan pertama ibu, pendidikan, pengetahuan mempengaruhi terjadinya perkawinan anak sebesar 55,2 persen, sedangkan 44,8 persen dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa tradisi merupakan faktor yang berpengaruh kuat terhadap perkawinan anak. Kata Kunci: Perkawinan, Anak, Punggelan
ABSTRACT Child marriage is still common in Banjarnegara. The percentage of child marriage increases continuously from 2010 to 2012. The purpose of this study was to examine the factors that influence child marriage in the Punggelan District. The approach this research is mixed method combining qualitative and quantitative approach. The method used in this study is the concurrent mixed methods, collecting the quantitative and qualitative data in the same time. Quantitative data collection techniques using structured interviews, while the qualitative data collection techniques using documentation, observation and in-depth interviews. The analysis technique used is qualitative analysis by describing the results of in-depth interviews, further supported by the correlation test, t-test and logistic regression. The results showed that there was a significant correlation among the variables age of first menstruation, age of mother's first marriage to the age of first marriage. The variables education, work after marriage, knowledge, access to information, the role of parents has significant differences to the age of first marriage. The factors that most influence on child marriage is the age of first menstruation, age of mother's first marriage, education and knowledge. Factors age of first menstruation, age of mother's first marriage, education, knowledge, influence the occurrence of child marriages by 55.2 percent, while 44.8 percent are influenced by other factors. Results of the qualitative analysis showed that the tradition is a factor that strongly affected the child marriage. Keywords: Marriage, Children, Punggelan
Kata Kunci : Perkawinan, Anak, Punggelan