Pengaruh Intervensi Pendidikan Kesehatan pada Keluarga terhadap Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Pendidikan Seksual dan Reproduksi Remaja

APRILIA KARTIKASARI, dr. Yanri Wijayanti S., Ph.D, Sp.PD, FINASIM; Widyawati, S.Kp.,M.Kes.

2015 | Tesis | S2 Keperawatan

Latar Belakang: Usia remaja (10-24 tahun) perlu mendapat perhatian serius karena mereka sangat berisiko terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi. Pemberian pendidikan seksual dan reproduksi pada remaja sangat penting, namun hal ini masih sering dianggap tabu oleh orangtua yang disebabkan kurangnya pengetahuan orangtua. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap orang tua terhadap pendidikan seksual dan reproduksi remaja. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh intervensi pendidikan kesehatan pada keluarga terhadap pengetahuan dan sikap orangtua tentang pendidikan seksual dan reproduksi pada remaja, serta mengetetahui karakteristik komunikasi orangtua-remaja. Metode: Desain penelitian quasy experiment dengan rancangan pretest-posttest control group design. Responden penelitian yaitu orangtua siswa kelas-7 SMP N Baturraden yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi berupa pendidikan kesehatan melalui metode ceramah, diikuti diskusi dan pemberian modul kesehatan. Teknik Cluster sampling untuk menentukan kelas kelompok intervensi dan kontrol dan simple random sampling untuk menentukan responden. Uji statistik menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil: Skor pengetahuan kelompok intervensi terjadi peningkatan secara bermakna dengan nilai p=0,001, sedangkan skor sikap mengalami peningkatan yang tidak bermakna dengan nilai p=0,06 setelah intervensi pendidikan kesehatan. Frekuensi komunikasi orangtua-remaja tentang masalah di sekolah masih kurang, fokus perhatian orangtua mayoritas pada prestasi belajar anak, mayoritas orangtua menyatakan sulit berbicara tentang seks pada anak, dan orangtua cenderung tidak membicarakan topik seksualitas yang sifatnya sensitif. Kesimpulan: Intervensi pendidikan kesehatan pada keluarga berpengaruh terhadap pengetahuan orangtua tetapi tidak berpengaruh pada sikap orangtua terhadap pendidikan seksual dan reproduksi remaja. Tidak ada perbedaan bermakna pada komunikasi orangtua-remaja sebelum dan sesudah intervensi.

Background: Adolescence (10-24 years old) needs serious attention because adolescents are highly risky to reproductive health problems. Adolescent sexual and reproductive health education is still considered as taboo by family members, especially parents. One of the causing factors is the lack of knowledge about sexual and reproductive health that parents have. Health education is a form of nursing intervention which can be applied in families with the purpose of improving the knowledge and changing the attitude of parents toward adolescent sexual and reproductive education. Objective: To know the impact of intervention on family health education toward parents knowledge and attitude about adolescent sexual and reproductive education. Method: This research is quasi experiment with pretest-posttest control group design. The respondents of the research are parents of students in the 7th grade of SMP (Junior High School) N Baturaden that consist of intervention group and control group. The intervention on health education is conducted by the method of lectures and is followed by discussion and giving away health modules. Cluster sampling technique is applied to determine the class of intervention group and control group, meanwhile simple random sampling is applied to determine the respondents. For statistical tests, it applies paired t test and independent t test. Result: The score of knowledge in the intervention group has significant increase by the value of p=0.00, whereas the score of attitude has insignificant increase by the value of p=0.06 after the intervention on health education. Parent-adolescence communication about the school problems was lack, most of parents attention focus was on the school record, most of parents says difficult to talk about sex, and most of parents were not disscuse about sensitive topic on sexuallity with their children. Conclusion: Intervention on family health education has the impact toward parents knowledge but not so toward their attitude about adolescent sexual and reproductive education. There was not significant difference on parent-adolescence communication before and after intervention.

Kata Kunci : pendidikan kesehatan, keluarga, orangtua, pengetahuan, sikap, seksual, reproduksi, remaja