Evaluasi Program Kampung Organik Sebagai Alternatif Penanggulangan Persampahan Kota Magelang (Studi Kasus: Kampung Organik Kantil Berseri, Cempaka Jauhari, Legok Makmur)
WAHYU CATUR PRAKOSO, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D.
2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKota Magelang sejak tahun 2011 telah melaksanakan suatu program perbaikan kampung dengan basis utama penanganan persampahan dan penataan lingkungan yang dikenal sebagai program kampung organik. Implementasi program yang dilaksanakan sejak tahun 2011 dirasa belum mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu evaluasi mengenai implementasi program sehingga dapat memberikan masukan bagi masyarakat maupun pemerintah dalam mengembangkan program kampung organik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif, yaitu dengan menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk verbal atau deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari kondisi, orang-orang dan perilaku yang diamati sehingga dapat melakukan evaluasi dalam variabel/indikator mengenai efektifitas, keberlanjutan, serta partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada tiga kampung organik di Kota Magelang yaitu Kantil Berseri, Cempaka Jauhari, dan Legok Makmur dengan melihat implementasi program pada ketiga kampung tanpa bersifat membandingkan antara satu dengan lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap ketiga kampung organik, Kampung Organik Legok Makmur memiliki keberlanjutan serta partisipasi masyarakat yang rendah. Hal tersebut disebabkan karena tingkat partisipasi masyarakat yang pasif, kurangnya SDM dalam KSM kampung organik, serta tidak adanya dana dukungan pemerintah dalam pengadaan kampung organik. Langkah ke depan yang dapat dilakukan adalah perlu adanya usaha dalam peningkatan peran serta masyarakat melalui beragam kegiatan yang menimbulkan minat masyarakat terhadap kampung organik dan perlu adanya peningkatan SDM dalam kelompok swadaya masyarakat sebagai fasilitator program kampung organik.
Since 2011, Magelang City has implemented a kampung improvement program with the main base of the handling of waste and environmental arrangement known as kampung organik program. Implementation of the program that implemented since 2011 considered not reach maximum result. Therefore, required an evaluation about implementation of the program to provide input to the public or government in developing kampung organik program. The research method used in this study is qualitative deductive, using data expressed in verbal or descriptive in written or oral form of condition, people and observed behavior so it can be evaluated in variable/indicator on effectiveness, sustainability, and public participation. This study uses a case study in three kampung organik in Magelang city, namely Kantil Berseri, Cempaka Jauhari, and Legok Makmur to see the implementation of the program in three kampung without comparing each other. This study found that from the results of the evaluation conducted on three kampung organik, Legok Makmur have low sustainability and public participation. It is caused by passive public participation, lack of human resources in KSM kampung organik, and the absence of government support in the procurement kampung organik. The next step to do is must be there an efforts in improving public participation through a variety of activities that generate public interest in kampung organik and must be there an improvement of human resources in KSM as facilitator kampung organik program.
Kata Kunci : Program Perbaikan Kampung, Kampung Organik, Evaluasi Program