PREVALENSI KOKSIDIOSIS DAN SCABIES PASIEN KELINCI DI LAB. KLINIK "KLINIK HEWAN JOGJA" PERIODE OKTOBER 2014 - FEBRUARI 2015

DANANG APRIANTO, drh. Eryl Sri Rohayati, SU.

2015 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN SV

INTISARI Infeksi parasit merupakan salah satu penyebab penyakit yang sering terjadi pada kelinci. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui prevalensi penyakit yang disebabkan infeksi parasit terutama koksidiosis dan scabies. Berdasarkan pengambilan data yang dilakukan pada kartu ambulatoir pasien hewan kelinci di Lab Klinik "Klinik Hewan Jogja" periode Oktober 2014 - Februari 2015. Kelinci yang terinfeksi koksidia menunjukkan gejala mukosa pucat ,tubuh lemas, dan feses positif koksidiosis. Kelinci yang terinfeksi Sarcoptes sp menunjukkan gejala dengan menggaruk-garuk bagian yang gatal, bulu rontok di daerah tubuh tertentu, tubuh menjadi lemas dan kurus . Prevalensi kasus koksidiosis pada kelinci adalah 18,5% dan kasus scabies adalah 37,5% di lab klinik "klinik hewan jogja" pada periode Oktober 2014 - Februari 2015, hal ini menunjukkan bahwa kasus koksidiosis dan scabies sangat berpotensi di Yogyakarta. Pengobatan yang dilakukan untuk infeksi koksidia di Lab Klinik "Klinik Hewan Jogja" dengan memberikan sulfamethoxazole 15 mg/bb di berikan dua kali sehari selama lima hari berturut-turut. Pengobatan yang terinfeksi Sarcoptes sp dengan cara grooming dan setelah itu diberikan suntikan ivermectin. Kata kunci :Kelinci , koksidiosis dan scabies , prevalensi

ABSTRACT Parasitic infection is a common and harmful disease in rabbits.The aim of this study is to investigate the prevalence of parasitic infection in rabbits, especially coccidiosis and scabies. This study was conducted in "klinik hewan jogja". Data were taken from patients medical record from October 2014- February 2015. Symptoms and signs of coccidiosis were pale mucous membrane, weakness, and fecal examination was positive for coccidian. Symptomps and signs of Sarcoptes sp were itchy, scratching the infected body part, hair loss, weakness and decreasing body weight. According to data in "klinik hewan jogja", in periode of October 2014- February 2015, the prevalence of coccidiosis and scabies in rabbits were 18,5% and 37,5% consecutively. This results showed that coccidiosis and scabies are potential parasitic infection of rabbits in Yogyakarta. Treatment of coccidiosis in "klinik hewan jogja" is sulfamethoxazole 15 mg/kg body weight/ 12 hours for five consecutive days. Treatment of Sarcoptes sp infection is grooming and subcutaneous ivermectin injection 0,02- 0,04 mg/kg body weight single dose. Keywords : Rabbits, coccidiosis and scabies, prevalence

Kata Kunci : Kelinci ,koksidiosis dan scabies ,prevalensi