Laporkan Masalah

KESIAPAN PELAKSANAAN TEMPAT MAGANG BAGI CALON NOTARIS DI KOTA PALEMBANG

FILYA YATANTO, Sigid Riyanto, S.H.,M.Si.

2015 | Tesis | S2 Kenotariatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kesiapan pelaksanaan magang, cara notaris melakukan pembinaan dan kendala yang dihadapi oleh notaris dalam melakukan pembinaan bagi calon notaris di Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yaitu penelitian yang didasarkan pada data primer lapangan atau terhadap masyarakat dan penelitian ini membutuhkan data primer sebagai data utama disamping data sekunder. Subjek penelitian ini adalah notaris di Kota Palembang dengan tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Sampel dalam penelitian ini diambil terhadap populasi yang memenuhi kriteria kantor notaris yang dapat dijadikan tempat magang yaitu telah berpraktik selama 5 (lima) tahun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode berpikir analisis kualitatif yaitu metode analisis data yang didasarkan pada pemahaman dan pengolahan data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara serta penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan pelaksanaan magang bagi notaris tempat magang masih terdapat kekurangan yaitu tidak adanya daftar notaris yang dapat dijadikan tempat magang sehingga calon notaris yang hendak menjalani magang dapat mencari sendiri atau meminta rekomendasi dari pengurus wilayah maupun pengurus daerah. Pedoman atau kurikulum pelaksanaan magang sedang diusulkan untuk dibuat sehingga mengakibatkan pelaksanaan magang setiap notaris tempat magang berbeda-beda. Bentuk pembinaan kepada calon notaris berbeda-beda, antara lain mengenai administrasi kantor, protokol notaris, cara menjahit akta, membuat akta, cara berhadapan dengan klien serta instansi yang terkait dengan kenotarisan dan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu kasus. Dalam memberikan pembinaan terdapat kendala yang dihadapi antara lain belum adanya pedoman atau kurikulum, kekhawatiran pembocoran rahasia, kelakuan calon notaris magang, kurangnya waktu dan fasilitas yang dimiliki notaris penerima magang dan kurang beragamnya akta yang dibuat untuk diajarkan kepada calon notaris magang.

This research was conducted to acknowledge and analyze the preparations of apprenticeship, the methods of character building and the obstacles faced by the notary public in conducting the character building for the candidates in Palembang. This research was an emphirical research which basically focused on the primary field data or the society and this observation had the primary data as the main data besides the secondary data. This subject were notaries in the city of Palembang with purposive sampling technique sampling is done by taking the people who elected really by researchers according to specific characteristics possessed by the sample. The sample in this study population was taken to a notary office that meets the criteria that can be used as a place that has been practiced for apprenticeship. The analysis method used in this research is qualitative analytical thinking method is a method of data analysis is based on the understanding and systematic processing of data obtained from interviews and literature research. The result of the observation showed that preparations of apprenticeship for the candidates were not maximum. The apprentice office still had some problems, i.e. there was no notary list which could be used as the apprenticeship source for the candidates which forced them to find the office by themselves or ask for recommendation from the regional or local authorities. Another problem was the curriculum for apprenticehsip was being proposed that caused the methods of apprenticeship for the candidates varied. One significant effect was in the character building, for example the official administrative, notarial protocols, the methods of making official documents, the way how to meet the clients or related institutes and how to conduct a discussion related to problem-solving. There were also some problem in conducting the character building, for example no reliable curriculum, big worries of secret revelation, the behavior of the candidates, less time and facilities of the clients and less variation of certificates published to be taught to the candidates.

Kata Kunci : Kesiapan Notaris, Magang, Calon Notaris

  1. S2-2015-355627-abstract.pdf  
  2. S2-2015-355627-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-355627-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-355627-title.pdf