Laporkan Masalah

EVALUASI KOMPARATIF PASIEN KANKER PAYUDARA HER-2 NEU POSITIF YANG DITERAPI DENGAN KEMOTERAPI STANDAR DAN TRASTUZUMAB DENGAN KEMOTERAPI STANDAR TANPA TRASTUZUMAB PERIODE JANUARI 2010 - DESEMBER 2013

ARDEAN BERNANDITO, dr. Kunta Setiaji, SpB ( K ) Onk; dr.Artanto Wahyono, SpB

2015 | Tesis | SP ILMU BEDAH

Latar Belakang: Angka kejadian kanker payudara di Indonesia menduduki urutan tertinggi. Her-2/neu adalah anggota dari c-erb B, reseptor tyrosin kinase dan overekspresi pada 20 - 30% dari kanker payudara. Trastuzumab adalah antibodi monoklonal humanized yang mengikat dengan domain ekstraseluler Her-2/neu. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbandingan overall survival dan disease free survival antara penderita kanker payudara her-2/neu yang mendapatkan terapi kemoterapi standar dan trastuzumab dengan kemoterapi standar tanpa trastuzumab. Subyek Penelitian: Penderita kanker payudara stadium operabel yang menjalani mastektomi radikal modifikasi di RSUP Dr Sardjito pada Januari 2010 - Desember 2013 serta memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 53 pasien dikelompokkan menjadi 2, yaitu 24 pasien pada kelompok tanpa tambahan terapi trastuzumab dan 29 pasien pada kelompok dengan tambahan terapi trastuzumab. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cohort retrosepektif. Uji statistik yang digunakan adalah uji survival Kapplan Meyer dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil Penelitian: Kekambuhan lokoregional pada kelompok yang mendapatkan dan tidak mendapatkan trastuzumab yaitu 2 pasien (6,9%) dan 12 pasien (50%). Adanya penurunan angka kekambuhan lokoregional sebesar 43,1%, p=0,000 (CI= -0.651 s.d -0.211). Terdapat perbedaan yang bermakna kejadian rekurensi lokoregional p=0,126 (log rank test) dan p=0,066 (Breslow test) (p<0,05). Metastasis jauh pada kelompok yang mendapatkan dan tidak mendapatkan trastuzumab yaitu 5 pasien (17,2%) dan 9 pasien (37,5%). Adanya penurunan angka metastasis jauh sebesar 20,3%, p=0,001 (CI = -0.440 s.d 0.034). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna, p=0,126 (log rank test) dan p=0,066 (Breslow test) (p>0,05). Mortalitas terjadi sebanyak 6 pasien (25%) pada kelompok yang tidak mendapatkan trastuzumab dan pada kelompok yang mendapatkan trastuzumab tidak didapatkan mortalitas. Adanya penurunan angka mortalitas sebesar 25%, p=0,000 (CI = -0.423 s.d -0.076). Terdapat perbedaan yang bermakna kejadian mortalitas, p=0,12 (log rank test) dan p=0,015 (Breslow test) (p<0,05). Faktor klinikopatologi yang berhubungan dengan kejadian rekurensi adalah stadium tumor, limfonodi positif dan pemberian trastuzumab. Faktor klinikopatologi yang berhubungan dengan kejadian metastasis adalah limfonodi positif. Faktor klinikopatologi yang berhubungan dengan kejadian mortalitas adalah limfonodi positif dan pemberian trastuzumab. Berdasarkan analisis data dengan uji multivariat menunjukkan variabel yang memiliki hubungan paling kuat dengan rekurensi dan metastasis adalah pemberian trastuzumab. Tidak didapatkan hubungan yang kuat seluruh variabel dengan mortalitas. Kesimpulan: Tambahan terapi dengan traztuzumab secara signifikan dapat meningkatkan disease free survival dan overall free survival pada penderita kanker payudara dengan Her2/neu positif.

Background : Incidence of breast cancer in Indonesia occupied the the highest order. Her- 2/ neu is a member of c-erb B, receptor tyrosin kinase and overexpression of 20-30 % from breast cancer. Objective : To compare the overall survival and disease free survival between patients with breast cancer her - 2/neu who received standard chemotherapy trastuzumab to standard chemotherapy without trastuzumab. Subjects : Operabel breast cancer patients who underwent radical mastectomy modifications in Dr Sardjito Hospital in January 2010 - December 2013 and met the inclusion criteria. Method : This study used a retrospective cohort design. Kapplan Meyer survival test with p<0.05 considered significant. Result : Lokoregional recurrence in the group receiving trastuzumab and do not get that 2 patients (6.9%) and 12 patients (50 %). A decrease in the recurrence rate of 43.1% lokoregional, p=0.000 (CI = -0,651 to -0,211). There is a significant difference in the incidence of recurrence lokoregional value p=0.126 (log rank test) and p=0.066 (Breslow test) (p < 0.05). Distant metastases in the group receiving trastuzumab and do not get that 5 patients (17.2 %) and 9 patients (37.5 %). The presence of distant metastasis rate reduction of 20.3 %, p=0.001 (CI = -0,440 to 0,034). There was no significant difference, p=0.126 (log rank test), p=0.066 (Breslow test) (p>0.05). Mortality rate of approximately 6 patients (25 %) in the group that did not get trastuzumab and in the group receiving trastuzumab is not obtained mortality. A decrease in the mortality rate by 25 %, p=0.000 (CI = -0,423 to -0,076). There is a significant difference in the incidence of mortality, p=0.12 (log rank test) and p=0.015 (Breslow test) (p< 0.05). Clinicopathologic factors associated with the incidence of recurrence is tumor stage, lymph node positive and trastuzumab administration, associated with the incidence of metastasis was lymph node positive and associated with the incidence of mortality was positive lymph nodes, trastuzumab administration. Conclussion : Additional therapy with traztuzumab can significantly improve disease free survival and overal survival in patients with Her2/neu positive breast cancer.

Kata Kunci : status klinikopatologi, kanker payudara, mastektomi radikal modifikasi, trastuzumab, overal survival, disease free survival


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.