DIMENSI EPISTEMOLOGI DALAM SOSIOLOGI PETER LUDWIG BERGER DAN RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN STUDI ISLAM DI INDONESIA

HAPPY SUSANTO, Prof. Dr. H. R Soejadi, S.H, Dr. Mukhtasar Syamsuddin

2015 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Penelitian ini berjudul Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter Ludwig Berger dan Relevansinya Bagi Pengembangan Studi Islam di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya persoalan apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak dan apakah objektivitas dalam melakukan penelitian sosial bisa dilakukan. Persoalan-persoalan tersebut mendorong pada kajian epistemologi dalam ilmu sosiologi. Berbagai macam aliran pengetahuan dalam sosiologi berusaha memberikan konsep tentang sumber pengetahuan dalam masyarakat dan bagaimana seharusnya sosiologi itu. Untuk itu penulis mencoba menyingkap dimensi epistemologis dari pemikiran sosiologi Berger. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa konsep epistemologi dalam sosiologi Peter Ludwig Berger dan relevansinya bagi pengembangan studi Islam di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, seluruh data bersumber dari literatur kepustakaan terutama yang berkaitan dengan objek material dan objek formal baik berupa buku-buku, artikel-artikel maupun jurnal-jurnal ilmiah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu berusaha menggambarkan apa adanya sesuai data yang diperoleh dari studi kepustakaan yang disajikan secara naratif. Proses analisa data dilakukan dengan berbagai macam metode diantaranya, metode interpretasi, induksi-deduksi, historis, komparasi dan heuristik. Hasil penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut, pertama dimensi epistemologi dalam sosiologi Peter Ludwig Berger merupakan sintesa dari para pemikir sebelumnya seperti Alfred Schutz tentang fenomenologi, Max Weber tentang subjektivitas dan Emile Durkheim tentang objektivitas ilmu pengetahuan. Kedua, pengetahuan menurut Peter Ludwig Berger diperoleh melalui realitas hidup sehari-hari yang dijalani oleh masyarakat melalui tiga proses dialektis yaitu eksternalisasi, internalisasi dan objektivasi. Masing-masing proses secara esensial membentuk karakteristik dunia sosial. Masyarakat adalah produk manusia, masyarakat adalah kenyataan objektif dan manusia merupakan produk sosial serta masyarakat adalah konstruksi dari kenyataan, dan ketiga, pemikiran epistemologi dalam sosiologi Peter Ludwig Berger relevan terhadap pengembangan studi Islam di Indonesia dikarenakan konsep Berger tersebut bersifat humanis yaitu menghargai berbagai macam kemajemukan pengetahuan yang ada.

The title of this thesis is the epistemological dimension of Peter Ludwig Bergers sociology and its relevance to the development of Islamic studies in Indonesia. The research was motivated by the emergency of the issue of whether science is value-free or value bound in doing social research. These problems led to the study of the sociology of knowledge or usually called by epistemology. There are various of knowledge in social sciences try to give the concept of the sources of knowledge in society and how it's supposed to sociology. Therefore, the authors tried to assess the epistemological dimension from the various concepts of thinking especially from Bergers ideas. This study aimed to find out what is the concept of epistemology on Peter Ludwig Bergers sociology and its relevance to the development of Islamic studies in Indonesia. This research is library research, its mean that all data is sourced from literature especially with regard to the material object and formal object of the research. The sources of the dates came from the books, articles and scientific journals. This research is a qualitative research which is attempted to describe the data narativelly from the real data that come from the literature. The process of data analysis done with several methods, such as interpretation method, inductiondeduction method, historical method, comparative method and heuristics method. The results of this study can be presented as follows, first the epistemological dimension of Peter Ludwig Bergers sociology is a synthesis from the previous thinkers such as like Alfred Schutz on phenomenology, Max Weber and Emile Durkheim on subjectivity and objectivity of science. Second, the sources of knowledge according Berger is derived from the reality of everyday life. This knowledge built through three dialectical process that externalization, internalization and objectification. Each of them corresponds to an essential characterization of the social world. Society is a human product. Society is an objective reality. Man is a social product and society is social construction of reality, and third, the concept epistemology in sociology of Peter Ludwig Berger sociology is relevant to develop of Islamic studies in Indonesia because the Berger concept of sociology is very humanist and appreciate the plurality of knowledge.

Kata Kunci : Epistemologi, Eksternalisasi, Internalisasi, Objektivasi, Studi Islam