Laporkan Masalah

Filantropi Masyarakat Perkotaan: Transformasi Kedermawanan oleh Gerakan Islam di Yogyakarta, 1912-1931

GHIFARI YURISTIADHI , Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Tesis ini mencoba menjawab dua pertanyaan penelitian. Pertama, seperti apakah bentuk transformasi kedermawanan yang terjadi di Yogyakarta pada kurun 1912-1931. Kedua, bagaimana kemudian gerakan-gerakan Islam yang tumbuh di Yogyakarta pada periode tersebut mengakumulasi aset-aset kedermawanan yang mereka terima sehingga menjadi modal sosial guna menunjukkan eksistensinya sebagai masyarakat sipil. Kesimpulan dari tesis ini yakni hadirnya transformasi kedermawanan di Yogyakarta pada kurun 1912-1931 disebabkan oleh momentum-momentum yang dinamis di sekitar kurun tersebut yakni bermunculannya perkebunan milik swasta Eropa, diberlakukannya reorganisasi tanah di wilayah Kasultanan Yogyakarta, munculnya �¢ï¿½ï¿½santri urban�¢ï¿½ï¿½ sebagai kelas menengah baru di perkotaan Yogyakarta, dan dinamisnya organisasi-organisasi Islam. Transformasi kedermawanan yang terjadi tersebut terdiri dari tiga bentuk. Pertama, perubahan konsep dan definisi wakaf yang menjadi lebih spesifik. Kedua, perubahan model kedermawanan yang dihadirkan oleh masyarakat. Ketiga, pergeseran otoritas pengelola wakaf dan kedermawanan yang turut membawa perubahan kultur pengelolaannya. Transformasi kedermawanan ini menunjukkan munculnya respon lokal atas kolonialisme dengan lebih modern dan elegan. Selain itu, gerakan kedermawanan masyarakat sipil ini juga menjadi gerakan sosial baru yang menunjukkan eksistensi masyarakat sipil kepada negara kolonial yang abai terhadap kesejahteraan mereka. Penelitian sejarah sosial-ekonomi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang memanfaatkan sumber-sumber primer seperti arsip, foto, buku dan koran sezaman serta sumber sekunder seperti buku, jurnal, dan artikel.

This thesis tries to answer two research questions. First, what kind of form of the transformation of charities occurred in Yogyakarta in the period 1912-1931. Second, how then Islamic movements that grow in Yogyakarta in that period accumulated assets of charities they received so that it becomes social capital in order to demonstrate theirs existence as a civil society. The conclusion of this thesis that the presence of charities transformation in Yogyakarta in the period 1912-1931 due to the dynamic moments: the emergence of plantations owned by European, the implementation of the reorganization of land in the region of Yogyakarta Sultanate, the emergence of "urban students" as a new middle class in urban Yogyakarta, and the dynamic of Islamic organizations. Transformation of charities consisted of three forms. First, change of concept and definition of waqf to be more specific. Second, changes to the model of charities that presented by the society. Third, shifting of authority that managing the charities which also changed the management culture. Transformation of charities showed the emergence of local responses to colonialism with a more modern and elegant. In addition, the civil society charities movement is also a new social movement that indicates the existence of civil society to the colonial state indifferent to their welfare. This socio-economic history research using historical research methods that utilize primary sources such as archives, photographs, books and newspapers as well as the contemporary of secondary sources such as books, journals, and articles.

Kata Kunci : transformasi, kedermawanan Islam, Yogyakarta, Muhammadiyah, Sarekat Islam

  1. S2-2015-340109-abstract.pdf  
  2. S2-2015-340109-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-340109-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-340109-title.pdf