STATUS KERENTANAN NYAMUK Aedes aegypti (DIPTERA:CULICIDAE) TERHADAP INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT DAN PIRETROID DI WILAYAH KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK

YAHIDDIN SELIAN, dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc., Ph.D ; Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati,SU

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Latar belakang: Wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok merupakan salah satu pelabuhan terbesar di kawasan Indonesia Barat dan terbagi menjadi 5 wilayah kerja. Wilayah pelabuhan harus merupakan kawasan bebas dari vektor dan binatang penular penyakit lainnya. Pemberantasan terhadap vektor dan binatang penular penyakit lainnya yang terdapat di wilayah kesehatan pelabuhan harus dilakukan secara cepat dan tepat. Salah satu target pemberantasan vektor nyamuk Ae. aegypti dengan menggunakan insektisida. Golongan insektisida yang digunakan adalah organofosfat dan piretroid. Monitoring dan evaluasi penggunaan insektisida dengan pengukuran status kerentanan belum pernah dilakukan di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok. Tujuan: Mengetahui status kerentanan insektisida golongan organofosfat dan piretroid, peningkatan aktifitas enzim esterase non spesifik dan mutasi gen voltage gated sodium channel (VGSC) pada nyamuk Ae. aegypti di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok. Metode: Penentuan status kerentanan dilakukan dengan 3 metode pengujian yaitu: metode bioassay (Impreneted paper malation 0,8%, sipemetrin 0,05% dan temepos 0,02 ppm), metode biokimia dan uji biomolekuler (PCR dan sequencing ) untuk mengetahui mutasi gen VGSC di wilayak kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok . Hasil: Pengujian bioassay menggunakan insektisida malation, sipermetrin dan temepos terhadap nyamuk/larva Ae. aegypti. Nyamuk Ae. aegypti yang berasal dari pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan Sunda Kelapa, dan pelabuhan Muara Angke telah resisten terhadap insektisida malation dan sipermetrin, sedangkan larvaAe. aegypti masih rentan terhadap insektisida temepos. Hasil pengujian biokimia dengan melihat aktivitas enzim esterase non spesifik pada nyamuk Ae. aegypti terhadap insektisida golongan organofosfat, dengan tingkat resistensi sedang dan sensitif (rentan). Mutasi gen VGSC terjadi pada site S989P dan V1016G sedangkan pada site F1534 belum menunjukkan adanya mutasi . Kesimpulan: Nyamuk Ae. aegypti di wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok telah resisten terhadap malation dan sipermetrin dan masih rentan terhadap temefos. Peningkatan aktifitas enzim esterase non spesifik belum signifikan. Mutasi Gen VGSC pada site S989P dan V1016G serta belum terjadi mutasi pada site F1534.

Background: TanjungPriok Port Health Office working area is one of the largest seaports in Western part of Indonesia, and is further divided into five working areas. Negative animal-borne diseases and vector-free surroundings are obligatory in seaport areas. Eradication of animal-borne diseases and vectors in seaport health areas is designated to be done in a rapid and precise manner. One of the measures taken is the eradication of Ae. aegypti mosquitoes using insecticides, typically organophosphate and pyrethroid. Monitoring and evaluation of insecticide application using susceptibility status has never been conducted previously in TanjungPriok Port Health Office working area. Objectives: To determine susceptibility status to organophosphate and pyrethroid insecticides, as well as to rule out increased activities of non-specific esterase enzyme and voltage-gated sodium channel (VGSC) gene mutation in Ae. aegypti mosquitoes in TanjungPriok Port Health Office working area. Method: Susceptibility status is determined by three distinct test methods: bioassay method (impregnated paper containing 0.8% malathion, 0.05% cypermethrin and 0.02 ppm temephos), biochemistry method and biomolecular assay (PCR and sequencing) to rule out VGSC gene mutation in Tanjung Priok Port Health Office working area. Results: According to bioassay testing using malathion, cypermethrin and temephos, adult Ae. aegypti mosquitoes from Tanjung Priok, Sunda Kelapa, and MuaraAngke ports showed resistance to malathion and cypermethrin, while Ae. Aegypti larvae is still susceptible against temephos. Biochemistry test of non-specific esterase enzyme activities in Ae. aegypti mosquitoes showed moderate resistance and susceptible to organophosphate. Voltage-gated sodium channel (VGSC) gene mutation is observed on sites S989P and V1016G, while site F1534 showed absence of mutation. Conclusion:Ae. aegypti mosquitoes in Tanjung Priok Port Health Office working area showed resistance to malathion and cypermethrin, and are still susceptible to temephos. Insignificant increase in non-specific esterase enzyme activities has been observed. Voltage-gated sodium channel (VGSC) gene mutation is observed on sites S989P and V1016G, while site F1534 did not show any mutation

Kata Kunci : Ae aegypti, malation, temefos, sipermetrin, VGSC