Arahan Penataan Kampung Tradisional Wisata Batik Kauman Surakarta
DESRINA RATRININGSIH, Diananta Pramitasari, ST., M.Eng., Ph.D ; IR. Ismudiyanto, MS
2015 | Tesis | S2 Desain Kawasan BinaanKampung Wisata Batik Kauman merupakan sebuah kampung yang tumbuh diantara kampung-kampung di Jawa. Istilah Pakauman diberikan oleh Keraton yang mempunyai arti tempat tinggal para kaum atau ulama. Kampung Kauman merupakan salah satu Kampung batik yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai obyek wisata berbasis budaya. Pengembangan suatu kawasan wisata khususnya wisata budaya diarahkan sesuai dengan potensi dan karakteristik yang dapat dikembangkan menjadi atraksi yang menarik tanpa harus meninggalkan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis potensi wisata budaya dan permasalahan Kampung Wisata Batik Kauman berupa kualitas budaya kawasan berdasarkan obyek dan atraksi wisata. Menganalisa potensi dan studi kelayakan sebagai Kampung Wisata Batik Kauman melalui faktor pendukung (Akses dan Amenitas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui metode rasionalistik dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama, penelitian dilakukan dengan mendalam dan mendetail untuk dapat mengetahui perkembangan kawasan, memperoleh gambaran dan jawaban atas pertanyaan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan potensi wisata yang dimiliki Kampung Wisata Batik Kauman sangat besar dan bisa dikembangkan. Konsep penataan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman tidak hanya mampu menghidupkan kawasan (visitable), tetapi juga harus mampu melayani pengguna dan nyaman untuk dikunjungi (livable dan walkable). Keterkaitan Kampung Wisata Batik Kauman dengan Masjid Agung dan Keraton, serta keberadaan Pasar Gede dan Kampung Wisata Batik Laweyan membuat Kampung Kauman berpotensi untuk dikembangkan menjadi Kampung Wisata Budaya (Batik dan Religi). Arahan penataan Kampung Wisata Batik Kauman dilakukan dengan cara Perkuatan Atraksi Wisata dan Penataan sarana pendukung atraksi wisata (Akses dan Amenitas). Arahan penataan ini harus mampu memanfaatkan warisan budaya sebagai daya tarik wisata sekaligus melakukan perlindungan terhadap warisan budaya. Perencanaan kawasan yang tepat tidak hanya akan menjadi daya tarik wisata, tapi sekaligus dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan kualitas budaya di kawasan tersebut.
Batik Tourist Village of Kauman is a village growing among villages in Java. The term of Pakauman, given by the Keraton means the residence of Kaum (Noble) or Ulama (Priest). This is one of Batik Villages inaugurated by the Surakarta city Government as a cultural based tourist villages. The development of a tourism area, particularly cultural tourism is targeted in accordance with potential and characteristic that can be developed as interesting attraction without ignoring tradition and local culture values. The objective of this research is to identify and analyze the potentials of cultural tourism along with the problems found in Batik Tourist Village of Kauman in the form of quality of area culture based on Tourist Spot and Tourist attraction. Conducting potential analysis and properness study as Batik Tourist Village of Kauman through the supporting factors (acces and amenity). Method used in this research is rasionalistic method where researcher acts as the main instrument. The research is conducted comprehensively and in detail in order to determine the area development, as well as retrieve the image and answer to the research question in accordance with the used formulation of problem. The result of the research indicates that the tourism potential owned by Batik Tourist Village of Kauman is very high and is able to develop. The concept of area organizing on Batik Tourist Village of Kauman must not only be able to give spirit to the area (visitable) but also able to serve visitors and comfortable to visit (livable and walkable). The connection among Batik Tourist Village of Kauman, Masjid Agung, and Keraton, along with the existence of Pasar Gede and Batik Tourist Village of Laweyan makes Kauman Village has potential to be developed as Cultural Tourist Village (Batik and Religious). The organizing guidance of Batik Tourist Village of Kauman is conducted by strengthening tourist attraction and the organizing of supporting facilities (access and amenity). This organizing guidance must not only be able to utilize the cultural heritage as tourist attraction but also be able give protection to the cultural heritage. This precise area planning will not only able to be the tourist attraction , but also be able to improve the quality of life of the local community along with the cultural quality in that area
Kata Kunci : Kampung Wisata, Budaya dan Religi, Visitable