Laporkan Masalah

MENYEMAI WIRAUSAHA MUDA DI KAWASAN INDUSTRI EKSTRAKTIF (Studi Program Corporate Social Responbility Taruna Bangga Usaha Exxon Mobil di Desa Gayam Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro)

SAIPULLAH HASAN, Prof. Dr. Susetiawan, S.U; Bahruddin, S.Sos, M.Sc.

2014 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Upaya-upaya perusahaan untuk melibatkan sumberdaya manusia (SDM) sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan sering kali terbentur pada kendala yang berupa kesenjangan antara spesifikasi dan kualitas SDM setempat dengan tuntutan kerja perusahaan. Kendala ini pula yang dihadapi oleh Exxon Mobil ketika merespons tuntutan masyarakat sekitar perusahaan, terutama dari kalangan pemudanya, untuk bekerja di perusahaan tersebut. Secara lebih spesifik, kendala yang dihadapi Exxon Mobil adalah jauhnya kesenjangan antara tingkat pendidikan SDM pemuda setempat dengan kualifikasi pendidikan yang dituntut oleh Exxon Mobil. Untuk tetap merespons tuntutan masyarakat, Exxon Mobil menempuh cara lain dengan menggulirkan program CSR yang bertujuan membidani kelahiran para wirausaha muda dari kalangan masyarakat. Program ini diberi nama Taruna Bangga Usaha (Tangguh). Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana strategi pendinamisan program CSR Tangguh itu berjalan mulai dari inisiasi, perencanaan, implementasi dan evaluasinya. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menyajikan temuan-temuan bahwa siklus program CSR itu diawali dengan proses inisiasi program berupa kolaborasi antara perusahaan dan LSM Mercy Corps, lalu assessment permasalahan dan potensi ekonomi pemuda. Pendinamisan perencanaan program berupa kompetisi business plan, perencanaan mendirikan business centre dan koperasi. Teori pemberdayaan menjadi kerangka berpikir utama dalam menganalisis temuan di lapangan sesuai dengan fokus penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah semua pihak yang terlibat dalam strategi pendinamisan program CSR Tangguh. Penelitian ini berlokasi di Desa Gayam, Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro. Dalam implementasi program ini, perusahaan bersama Mercy Corps mengadakan pelatihan pembuatan business plan, mendirikan business centre dan koperasi, pengelolaan konflik melahirkan wirausaha baru dan pemberian bantuan untuk memulai usaha dan mengembangkannya. Adapun evaluasi program dilaksanakan melalui kompetisi antar wirausaha dan koperasi pemuda. Lebih lanjut, setelah melalui pendinamisan siklus Program Tangguh ini, terlihatlah bagaimana para pemuda setempat menjadi lebih tanggap terhadap potensi ekonomi di sekitar mereka dan bagaimana mereka kemudian menjadikan wirausaha sebagai pilihan karier. Selain itu, terlihat pula bagaimana program Tangguh ini diarahkan untuk membuka akses kerja sama dengan sektor swasta serta membangun kapasitas koperasi agar siap menjawab kebutuhan wirausaha pemuda. Kata kunci : Pendinamisan, program CSR Tangguh, pemuda, wirausaha muda.

Company efforts to involve human resources (HR) as part of its corporate social responsibility is often hampered by the constraints of the form of the gap between the specification and quality of local human resources with the demands of the company's work. These same constraints faced by Exxon Mobil when responding to the demands of the community around the company, especially among youth, to work at the company. More specifically, the constraints faced by Exxon Mobil is away the gap between the education level of human resources with the local youth educational qualifications demanded by Exxon Mobil. To keep responding to the demands of society, Exxon Mobil take another way by rolling the CSR program that aims to give birth to the young entrepreneurs of the community. The program is named Proud Youth Enterprises (Tangguh). This study aims to analyze how the strategy Tangguh CSR program that runs from the initiation, planning, implementation and evaluation. Through a descriptive qualitative approach, this study presents the findings that the CSR program cycle begins with the initiation of the program in the form of collaboration between companies and NGO Mercy Corps, and assessment issues and the economic potential of youth. Program planning in the form of a business plan competition, planning and co-operative set up a business center. Empowerment theory became the main framework in analyzing the findings in the field in accordance with a research focus. Informants in this study were all involved in CSR programs Tangguh strategy. This study is located in Gayam, District Gayam Bojonegoro. In implementation of this program, the company together with Mercy Corps training of making a business plan, set up a business center and cooperative, conflict management gave birth to new entrepreneurs and providing assistance to start a business and develop it. The program evaluation implemented through cooperative competition between entrepreneurs and youth. Furthermore, after going through this Tangguh program cycle, saw the local youth how to be more responsive to the economic potential around them and how they then make entrepreneurship as a career option. Moreover, seen also how the program is directed Tangguh to open access cooperation with the private sector and build cooperative capacity to be ready to answer the needs of young entrepreneurs. Keywords: Tangguh CSR programs, youth, young entrepreneurs.

Kata Kunci : Pendinamisan, program CSR Tangguh, pemuda, wirausaha muda.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.