ALIRAN KOLEKSI-DISTRIBUSI KOMODITAS PERTANIAN DI KABUPATEN KARANGANYAR
NOVIE SYAIFUL H, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.; Ir. Kawik Sugiana, M.Eng., Ph.D.
2015 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahUsaha peningkatan infrastruktur jalan sedang digalakkan selama kurun waktu 2009-2013 di wilayah Kabupaten Karanganyar yang merupakan wilayah penghasil komoditas pertanian. Kondisi tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan aliran koleksi-distribusi komoditas pertanian dan mengidentifikasi karakteristik infrastruktur jalan pada aliran koleksi-distribusi komoditas pertanian di Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan metode campuran konkuren/satu waktu (concurrent mixed method) dengan prosedur peneliti menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis komprehensif atas masalah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di 3 Pusat Kegiatan Lokal (PKL Tawangmangu, Karanganyar, Jaten) dan 1 Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp Colomadu). Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner/form, observasi dan wawancara. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara bertahap mulai dari analisis perkembangan wilayah, analisis aliran koleksi-distribusi komoditas pertanian, identifikasi karakteristik infrastruktur jalan, dan analisis pengaruh karakteristik infrastruktur jalan terhadap aliran koleksi-distribusi komoditas pertanian menggunakan regresi linear berganda. Dalam setiap tahap analisis tersebut, peneliti menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan. Temuan penelitian ini meliputi aliran koleksi-distribusi komoditas pertanian di Kabupaten Karanganyar, sesuai dengan teori Orientasi Geografis Pemasaran kecuali di PKL Tawangmangu dan PKLp Colomadu. Hal tersebut dikarenakan, posisi Tawangmangu terpisah secara geografis dengan PPK sekitarnya, sedangkan PKLp Colomadu mempunyai posisi geografis enclave (terpisah) dari wilayah Kabupaten Karanganyar, sehingga interaksi yang terjadi lebih besar dengan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali. Perbedaan tersebut juga berlaku untuk komoditas ekspor, dimana proses koleksi-distribusi melewati grading dan packaging yang lokasinya tidak terletak di wilayah sesuai PKL-nya. Peningkatan infrastruktur jalan yang dilakukan, jika dikaitkan dengan peningkatan produksi pertanian, terlihat di wilayah-wilayah yang merupakan sentra produksi komoditas biofarmaka (tanaman obat), hortikultura (sayuran, buah-buahan dan tanaman hias) dan beras. Dari pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan (arus barang), jika dilihat dari variabel lebar ruas jalan dan prosentase kondisi jalan baik. Tetapi variabel panjang jalan tidak berpengaruh signifikan.
The road infrastructure improvement efforts are being pursued during the period 2009-2013 in Kabupaten Karanganyar which is producing agricultural commodities. These conditions encourage researcher conducted a study to describe the collection-distribution flow of agricultural commodities and identify the characteristics of the road infrastructure in the collection-distribution flow of agricultural commodities in Karanganyar. The method which used in this research was descriptive method with concurrent mixed methods approach/one time by bringing together researcher procedure quantitative data and qualitative data to obtain a comprehensive analysis of the problem of research. This study was conducted at 3 Pusat Kegiatan Lokal (PKL Tawangmangu, Karanganyar, Jaten) and 1 Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp Colomadu). Data were collected using a questionnaire/form, observation and interviews. The data collected were analyzed in stages starting from the analysis of the development of the region, analysis of flow-distribution of agricultural commodities collection, identification of road infrastructure characteristics, and suitability analysis of road infrastructure to the collection-distribution flow of agricultural commodities using multiple linear regression. In each stage, the researcher brought together quantitative and qualitative data and then combined them into one overall information in the result interpretation. The findings in this study include collection-distribution flow of agricultural commodities in Karanganyar, according to the theory of Geographic Marketing Orientation except in PKL Tawangmangu and PKLp Colomadu. That is because, geographically dispersed Tawangmangu position with surrounding Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). While, PKLp Colomadu have geographical position enclave (separated) from the whole territory of Karanganyar. The difference also applies to the export commodities, where the process of collection-distribution passing through grading and packaging whose location is not located in its territory in accordance street vendors. Improved road infrastructure in accordance with the increase in agricultural production, seen in areas which are centers of production of agricultural commodities. The hypothesis test result stated that the road infrastructure significantly influence the trade volume (goods flow), when viewed from the variable width of the road and the percentage of good road conditions. But the variable path length had no significant effect.
Kata Kunci : aliran koleksi-distribusi, infrastruktur jalan