Kajian Lingkungan dan Pemodelan Dispersi SO2 di Udara Pada PLTU 1000 MW Dengan Menggunakan Model Gaussian Plume

NUR JANNAH BATURANTE, Dr. Eko Sugiharto, DEA ; Dr. Adhitasari Suratman, M.Si

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kimia

Pemodelan terhadap emisi dan dispersi SO2 dari PLTU 1000 MW telah dilakukan dengan menggunakan model Gaussian Plume. Dalam penelitian ini, digunakan 7 (tujuh) skenario untuk mengetahui pengaruh kondisi meteorologi, kondisi fisik dan kimia dari effluent, dan kondisi fisik sumber pencemar terhadap dispersi emisi SO2 yang dihasilkan dari pembakaran batubara PLTU 1000 MW. Skenario-skenario tersebut meliputi skenario laju emisi, skenario kelas stabilitas atmosfer, skenario kecepatan angin, skenario tinggi cerobong, skenario diameter cerobong, skenario gas exit velocity, dan skenario gas exit temperature. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa dengan bertambahnya kandungan sulfur dalam batubara menyebabkan laju emisi dan konsentrasi ground level SO2 meningkat. Semakin tidak stabil kondisi atmosfer, konsentrasi ground level maksimum SO2 semakin meningkat dan terbentuk pada jarak lebih dekat dari sumber. Tinggi dan diameter cerobong, gas exit velocity, dan gas exit temperature menunjukkan pengaruh yang sama, dengan meningkatnya nilai parameter-parameter tersebut, maka konsentrasi ground level maksimum SO2 semakin menurun dengan jarak semakin jauh dari sumber. Batubara dengan kandungan sulfur 0,5% menghasilkan laju emisi tertinggi yaitu 852,25 g/s, serta konsentrasi ground level SO2 tertinggi pada kondisi atmosfer paling tidak stabil dengan nilai 113,63 mikrogram/m3. Nilai tersebut telah melampui nilai ambang batas dan memberi efek negatif terhadap manusia dan lingkungan.

Gaussian plume model was used to model the SO2 dispersion of 1000 MW coal power plant. This study used seven scenarios to figure out the effect of meteorological condition, effluent chemical and physical condition, and pollutant source physical condition to SO2 dispersion which result from coal burning in power plant. Those scenarios are emission rate, atmospheric stability, wind speed, height and diameter of stack, gas exit velocity, and gas exit temperature. The result showed that the increase of sulfur in coal increase ground level concentration of SO2. Decreased of atmospheric stability, caused the increase of SO2 ground level concentration that closer to the pollutant source. Height and diameter of stack, gas exit velocity, and gas exit temperature showed similar effect. Sulfur dioxide ground level concentration decreased and occured closer to the pollutant source, caused by the increase of those parameters. The highest SO2 ground level concentration resulted from coal with 0.5% sulfur, highest emission rate 852.25 g/s and in the most unstable atmospheric condition, 113.63 mikrogram/m3. The value has exceeded the threshold and gave negative effects on human and the environment.

Kata Kunci : Batubara, laju emisi, konsentrasi ground level, dispersi, Gaussian Plume.