PERANAN BUSINESS SOFTWARE ALLIANCE (BSA) DALAM PENANGANAN PEMBAJAKAN SOFTWARE MENURUT UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NO.19 TAHUN 2002
HANAFI KHELAY, Dina W Kariodimedjo, S.H., L.LM
2015 | Tesis | S2 HukumKemajuan teknologi informasi yang sangat pesat terutama komputer dalam kehidupan memberikan dampak adanya kemungkinan munculnya praktik-praktik pelanggaran. Salah satunya adalah masalah pembajakan software (program komputer) yang merupakan pelanggaran terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) khususnya dalam bidang Hak Cipta. Pembajakan software yang dibahas dalam penelitian ini adalah Corporate End User Piracy khususnya pada software yang hak ciptanya dipegang oleh Business Software Alliance (BSA). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis peranan BSA dalam menindaklanjuti kasus pembajakan peranti lunak di Indonesia, dan penyelesaian hukum dalam kasus pembajakan software di Indonesia, khususnya pada kasus Corporate End User Piracy. Penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan Business Software Alliance (BSA) dalam menindaklanjuti kasus pembajakan peranti lunak di Indonesia adalah dengan berusaha melakukan penegakan hukum dalam menekan angka pembajakan yang marak di Indonesia. BSA berperan untuk melindungi para produsen software dunia yang menjadi anggota dari BSA itu sendiri di negara di mana perwakilan BSA tersebut berada agar terhindar dari masalah pembajakan software. Selain itu dengan adanya BSA akan mempermudah proses hukum jika terjadi pembajakan terhadap produsen software yang menjadi anggota BSA. Jika terjadi kasus pembajakan terhadap produsen software anggota BSA, maka BSA akan mewakili anggotanya di pengadilan agar mempermudah proses hukumnya. Untuk itu, maka BSA bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk kepolisian dan Dirjen Hak Cipta untuk memerangi pembajakan software, baik dalam hal sosialisasi maupun yang berkaitan dengan kasus pembajakan yang terjadi di negara di mana perwakilan BSA itu berada.
Some advances in information technology are very rapid, especially computers in life affect the possibility of the emergence of violation practices.One of the problems is software piracy (computer program) that is considered as a violation of Intellectual Property Rights (IPR), especially in the field of Copyright.Software piracy discussed in this study is Corporate End User Piracy especially one happened to software whose copyright is held by the Business Software Alliance (BSA).The purpose of this study is to determine and analyze the role of BSA in following up the case of software piracy in Indonesia, and legal settlement in the case of software piracy in Indonesia, particularly in the case of Corporate End User Piracy This research uses normative juridical and empirical juridicalapproach. The type of the research is a literature research and field research by collecting data through interviews. The results showed that the role of the Business Software Alliance (BSA) in following up the case of software piracy in Indonesia is to try to do a number of law enforcement in suppressing big number of piracy in Indonesia.BSA�s role is to protect international software producers who are members of the BSA in which BSA representativesexist to avoid the problem of software piracy.In addition, BSA will ease the legal process in case of piracy of software manufacturers who are members of BSA.If there is a manufacturer of software piracy case against members of BSA, BSA will represent its members in court in order to simplify the legal process.So, BSA cooperates with various parties, including the police and the Director General of Copyright to handle software piracy, both in terms of socialization and piracy cases that occurred in countries in which BSA representatives exist.
Kata Kunci : BSA, Pembajakan, dan Software / BSA, Piracy, and Software