Novel di Bawah Lindungan Kabah Karya Hamka: Kajian Estetika Resepsi Jauss
ANDRIANA YOHAN, Drs. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
2015 | Tesis | S2 Ilmu SastraPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan estetika resepsi novel Di Bawah Lindungan Kabah karya Hamka yang dilihat dari perspektif horizon harapan pembacanya. Novel Di Bawah Lindungan Kabah ini telah diresepsi oleh Asrul Sani ke dalam sebuah film yang berjudul Para Perintis Kemerdekaan pada tahun 1977 dan Hanny R. Saputra ke dalam bentuk film yang berjudul Di Bawah Lindungan Kabah pada tahun 2008. Sebagaimana pemikiran Jauss, karya sastra bukanlah objek yang berdiri sendiri menawarkan pandangan yang sama kepada setiap pembaca dalam setiap periode. Tanggapan pembaca ini menurut Jauss dapat dikaji dari perspektif hirozon harapan. Horizon harapan yang sebenarnya hanya berbicara tetang bagaimana karya sastra harus dinilai dan diinterpretasi ketika karya itu muncul, tetapi tidak berakhir dengan penetapan artinya. Horizon harapan Asrul Sani yang tergambar dalam film Para Perintis Kemerdekaan, yaitu perjuangan melawan penjajahan Belanda dan pribumi yang pro Belanda, perjuangan kaum agama, dan perjuangan kaum perempuan dalam memperjuangkan nasibnya. Horizon harapan Hanny R. Saputra yang tergambar dalam film Di Bawah Lindungan Kabah adalah kritikan terhadap perkawinan ideal menurut budaya Minangkabau dan percintaan bernuansa islami.
The aim of the research was to uncover the aesthetics of reception on the novel Di Bawah Lindungan Ka'bah (Under the Veil of Ka'ba) by Hamka as seen from the horizon of expectation of readers. This novel has also been transformed into the reception in the form of a movie entitled Para Perintis Kemerdekaan (The Pioneers of Liberty) by Asrul Sani in 1977 and by Hanny R. Saputra in the movie entitled Di Bawah Lindungan Ka'bah (Under the Veil of Ka'ba) in 2008. According to Jauss, a literary work is not sufficient by itself by offering the same meaning to any readers in every single period. According to Jauss, the readers' response can be analyzed from the horizon of expectation point of view. The true horizon of expectation only concerns on how literary works should be evaluated and interpreted as it was written but it will not end with a definite final meaning. The horizon of expectation by Asrul Sani as reflected in his movie Para Perintis Kemerdekaan (The Pioneers of Liberty) was the idea of the the struggle against the Dutch and their native collaborators, the religion believers' struggle and the women's struggle for their fate. The horizon of expectation by Hanny R. Saputra in his movie Di Bawah Lindungan Kabah (Under the Veil of Ka'ba) was a criticism on an ideal marriage according to Minangkabau culture that was not ideal according to Hamid and Zainab.
Kata Kunci : Kata kunci: Estetika Resepsi, Karya, Pembaca, Horizon Harapan. Keywords: The Aesthetics of Reception, Literary Works, Readers, The Horizon of Expectation