GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK ALTERASI HIDROTERMAL DAN MINERALISASI PADA ENDAPAN EMAS EPITERMAL SULFIDASI TINGGI DI SERUYUNG, KECAMATAN SEBUKU, KABUPATEN NUNUKAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA
MUHAMMAD RIFQY ARYA, Dr. Arifudin Idrus, S.T., M.T.
2015 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGIDaerah penelitian terletak di desa Pambeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara. Daerah penelitian merupakan prospek emas tipe Sulfidasi Tinggi yang IUP dimiliki 100 % oleh PT. Sago Prima Pratama, cabang perusahaan dari PT J Resources Nusantara. Merupakan bukit terisolir di sekitar dataran rawa dengan ketinggian 220 mdpl. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontrol geologi dalam penyebaran zona alterasi hidrotermal dan mineralisasi bijih emas serta karakteristik mineralogi bijih dan geokimia. Metode penelitian yang digunakan dibagi menjadi 2 metode, yaitu pekerjaan lapangan dan analisis laboratorium. Pekerjaan lapangan meliputi pemetaan geologi, alterasi dan sampling batuan pada skala 1:1500. Analisis laboratorium meliputi analisis petrografi, mikroskopi bijih dan XRD (X-Ray Difraction). Litologi daerah penelitian tersusun atas dua satuan litologi berurutan dari tua ke muda yaitu satuan tuf dan satuan andesit intrusif. Berdasarkan korelasi dengan peta geologi regional, satuan tuf merupakan bagian dari Formasi Sinjin yang berumur Pliosen, dan satuan andesit intrusif merupakan bagian dari Formasi Sumbat dan Retas yang berumur Pleistosen. Struktur yang berkembang di zona penelitian berupa kekar, sesar geser sinistral diperkirakan dan sesar geser dekstral diperkirakan. Alterasi yang dijumpai adalah alterasi silisifikasi, argilik lanjut dan argilik. Mineral penciri yang dijumpai untuk alterasi silisifikasi adalah kuarsa, hematit, dan pirit. Untuk alterasi argilik lanjut adalah pirofilit, alunit, dickit, pirit, hematit, goethit dan kuarsa. Sedangkan untuk alterasi argilik adalah illit dan kaolinit. Mineralisasi bijih emas terkonsentrasi utama pada alterasi silisifikasi. Data geokimia bijih dari data Fire Assay - AAS perusahaan menunjukan bahwa kadar emas didaerah penelitian bervariasi dari 0,3 g/t Au - 23,52 g/t Au. Alterasi dan mineralisasi daerah penelitian dikontrol oleh faktor geologi berupa litologi (tuf dan andesit) dan struktur geologi (sesar geser sinistral dan dekstral diperkirakan). Pola alterasi yang terbentuk diinterpretasikan mengikuti orientasi struktur geologi. Berdasarkan tipe alterasi dan pola mineralisasi, mineralisasi yang terbentuk pada daerah ini merupakan tipe endapan sulfidasi tinggi dengan kedalaman menengah.
Research area is located at Pambeliangan Village, Sebuku District, Nunukan Regency, Kalimantan Utara Province. Study area is a gold prospect of high sulphidation epitermal system that IUP owned 100 % by PT. Sago Prima Pratama, subsidiviary company of PT J Resources Nusantara. Its a prominent solitary hill that stood up 220 m above sea level around surounding swampy flatlands. This study is aimed to explain geological aspect that control the spreading of hydrotermal alteration and ore mineralization and also its characteristic. Research methods that been used are field work and laboratory analysis. Field work consist of geological and alteration mapping and rock sampling at 1:1500 scale. Laboratory analysis consist of petrography analysis, ore microscopy analysis and XRD (X-Ray Difraction) analysis. Lithology of study area consist of two lithological unit (from older to younger) there are tuff and andesite intrusif. Based on correlation from regional geological map, tuff unit are part of Sinjin Formation and Pliosen in age, and andesit intrusif unit are part of Plug and Dike Formation with Pleistosen in age. Structure that growth in the study area is joint, and with the sinistral and dextral strike slip fault. Alteration that found in the study area are silicification, advance argilic and argilic. The typical alteration mineral found for silicification are quartz, hematite and pyrite. For advance argilik alteration are pyrophillite, alunite, dickite, pyrite, hematite, goethit dan quartz. Last for argilic alteration are illite and kaolinite. Ore mineralization concentrate on silicification alteration. Geochemical ore data from company Fire Assay - AAS shows that research area gold grade are varied from 0,3 g/t Au - 23,52 g/t Au. Research area alteration and mineralization are controled by geological factor such as lythology (tuff and andesite) and geological structure (sinistral and dextral strike-slip fault). Pattern of alteration are interpreted following the geological structure orientation. Based on the alteration type, the mineralization formed in the area are high sulphidation epithermal deposit type with intermediet depth.
Kata Kunci : Alterasi Hidrotermal, Endapan epitermal sulfidasi tinggi, Mineralisasi emas, Seruyung, Nunukan, Kalimantan Utara
