Laporkan Masalah

PERMINTAAN KARET ALAM INDONESIA DI PASAR DUNIA

HAPPY DEWI PURNOMOWATI, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, MS.

2015 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Saat ini pengembangan sektor pertanian di Indonesia masih tetap strategis, terutama sektor Perkebunan sebagai komoditi diluar minyak dan gas alam yang mempunyai potensi dan prospek cukup baik di pasaran dunia. Karet merupakan komoditi utama sektor perkebunan di Indonesia selain kelapa sawit dan kelapa, yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Dalam penelitian ini yang akan dikaji adalah kinerja ekspor karet alam Indonesia, permintaan ekspor, dan keterpaduan pasar karet alam Indonesia. Negara tujuan ekspor adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan. Penelitian kinerja ekspor dapat dianalisis dengan menggunakan analisis pertumbuhan ekspor dilanjutkan dengan analisis percepatan pertumbuhan ekspor (AR), dan analisis pangsa pasar (RCA). Untuk permintaan ekspor di gunakan analisis regresi berganda (OLS) dan untuk melihat keterpaduan pasar dapat digunakan analisis Index of market connection (IMC). Data penelitian adalah data runtun waktu berupa data tahunan dari lima negara tujuan ekspor dalam periode waktu 1980-2013. Hasil penelitian adalah : (1) pada kinerja ekspor, secara rata-rata pertumbuhan ekspor negara Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan menunjukkan peningkatan volume ekspor. sedangkan negara Singapura mengalami penurunan ekspor selama periode 1980-2013. Namun percepatan pertumbuhan ekspor karet alam Indonesia belum mampu mengimbangi percepatan pertumbuhan impor karet alam dunia. Pangsa pasar komoditas karet alam Indonesia lebih besar dari pangsa rata-rata ekspor karet alam dunia. (2) permintaan ekspor karet alam Indonesia ke negara Amerika Serikat dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu, harga riil karet sintetis, pendapatan per kapita, dan populasi. Permintaan ekspor ke negara China dipengaruhi oleh volume ekspor tahun lalu, pendapatan per kapita, dan populasi. Permintaan ekspor ke negara Jepang dipengaruhi oleh volume ekspor tahun lalu, pendapatan per kapita, harga riil karet sintetis, dan populasi. Permintaan ekspor ke negara Singapura dipengaruhi oleh volume ekspor tahun lalu, harga riil karet sintetis, pendapatan per kapita, dan populasi. Sedangkan permintaan ekspor ke negara Korea Selatan dipengaruhi oleh volume ekspor tahun lalu, pendapatan per kapita, dan populasi. (3) terjadi integrasi jangka panjang antara negara Amerika Serikat dengan China, Jepang dan Korea Selatan. Sedangkan pada negara Singapura terjadi integrasi jangka panjang maupun jangka pendek dengan negara Amerika Serikat. Kata kunci: kinerja ekspor, permintaan, keterpaduan pasar, karet alam Indonesia

Development of agricultural sector in Indonesia is still strategic especially for Plantation as a commodity beyond oil and natural gas. Which has the potential and prospects in the world market. Rubber is the main commodity plantation sector in Indonesia as well as to palm and coconut, which need attention from the government. This study will studied an performance of Indonesia's natural rubber exports, export demand, and integration of Indonesian natural rubber market. Export destinations are the United States, China, Japan, Singapore, and South Korea. Export performance were analyzed using analysis of export growth continued with the analysis of the acceleration of export growth (AR), and market share analysis (RCA). While export demand used multiple regression analysis (OLS) and to measure market integration was be used analysis of market connection Index (IMC). The research data is time series of annual data from five export destinations in the time period 1980-2013. Results of the study are: (1) on the performance of exports,show that average export growth of the United States, China, Japan, and South Korea increase in export volumes, while Singapore as the country experienced a decline in exports during the period 1980-2013. However, accelerated growth of Indonesia's natural rubber exports have not been able to offset the acceleration of growth in the world's natural rubber imports. Market share of Indonesian natural rubber commodity is greater than the average share of the world's natural rubber exports. (2) demand for Indonesia's natural rubber exports to the United States positively influenced by the volume of exports last year, the real price of synthetic rubber, income per capita, and population. China's demand for exports to countries affected by the volume last year of exports, income per capita, and population. Demand for exports to Japanese affected by the volume of last year exports, per capita income, the real price of synthetic rubber, and population. Singapore's demand exports toinfluenced by the volume of exports last year, the real price of synthetic rubber, income per capita, and population. Meanwhile, demand for South Korean exports was affected by the volume of exports last year, income per capita, and population. (3) There was a long-term integration of the United States with China, Japan and South Korea. Whereas in the case of Singapore state long-term and short term integration with the United States. Keywords: export performance, demand, market integration, natural rubber Indonesia

Kata Kunci : Kinerja ekspor, permintaan, keterpaduan pasar, karet alam indonesia

  1. S3-2015-260652-abstract.pdf  
  2. S3-2015-260652-bibliography.pdf  
  3. S3-2015-260652-title.pdf