ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA DI KABUPATEN BANTUL

TRISNA WAHYU S. P., Dr. Ir. Any Suryantini, M.M.; Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.

2015 | Skripsi | S1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (AGROBISNIS)

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui besarnya nilai tambah kelapa yang diciptakan oleh adanya industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bantul, 2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah kelapa di Kabupaten Bantul, 3) mengetahui kontribusi rerata pendapatan industri pengolahan kelapa terhadap rerata pendapatan rumah tangga pengrajin di Kabupaten Bantul. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bantul pada periode usaha Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Populasi yang diambil adalah pengrajin geplak, nata de coco, dan gula kelapa di Kabupaten Bantul. Responden pengrajin yang diwawancara adalah 14 pengrajin geplak dan 8 pengrajin nata de coco di Kabupaten Bantul yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, serta 30 pengrajin gula kelapa di Kabupaten Bantul yang dipilih secara acak. Metode analisis yang digunakan adalah nilai tambah, pendapatan dan keuntungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) produk olahan kelapa yang memberikan rerata nilai tambah tinggi adalah nata de coco yaitu sebesar Rp 458,73 atau 56,837% dari nilai produksi. Geplak memberikan rerata nilai tambah sedang yaitu sebesar Rp 3.100,37 atau 27,312% dari nilai produksi, sedangkan produk gula kelapa memberikan rerata nilai tambah rendah yaitu sebesar Rp 1.335,08 atau 9,654% dari nilai produksi. Besarnya rerata nilai tambah ini sejalan dengan rerata tingkat keuntungan. Rerata tingkat keuntungan tertinggi adalah nata de coco, geplak, kemudian gula kelapa, 2) faktor yang meningkatkan nilai tambah kelapa adalah jumlah produksi, sedangkan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap nilai tambah kelapa, 3) kontribusi rerata pendapatan dari usaha IPK geplak dan nata de coco terhadap rerata pendapatan total rumah tangga pengrajin tergolong besar, yaitu sebesar 60,90% dan 62,67%, sedangkan kontribusi rerata pendapatan dari usaha IPK gula kelapa terhadap rerata pendapatan total rumah tangga pengrajin tergolong sangat kecil, yaitu sebesar 3,16%. Ternyata kontribusi rerata pendapatan dari usaha IPK geplak, nata de coco, dan geplak terhadap rerata pendapatan total rumah tangga pengrajin lebih kecil dari 50%.

This study aims to: 1) determine the value added of coconut-based products by coconut processing industry in Bantul district, 2) determine the factors that affect value added of coconut-based products in Bantul district, 3) determine contribution of coconut processing industry to the household income in Bantul district. The study was conducted in Bantul district in the period January 2014 to December 2014. The method used was descriptive analysis. Population of the research object were producers of geplak, nata de coco, and coconut sugar in Bantul district. There were 14 producers of geplak and 8 producers of nata de coco and 30 producers of coconut sugar that selected as samples. The analytical method used were Hayami method to analyze value added, and analyisis of income and profit. The results indicates: 1) coconut-based product that provide high value added is nata de coco, that is Rp 458,73 or 56,837% of the production value. Geplak producethe moderate average value added, that is Rp 3.100,37 or 27,312% of the production value, at the same time coconut sugar isthe lowestvalue added, which is Rp 1.335,08 or 9,654% of the production value. The magnitude of the average value added is in line with the average rate of profit. Itmeansthe highest level of profit is received by nata de cocok producers, and the moderate profit is gotten geplak producers, andcoconut Sugar producers received the lowest profit, 2) the factor that increasingthe value added of coconut is amount of production, while the number of workers does not affect the value added of coconut, 3) the contribution of geplak and nata de coco to the household income is high, which is equal to 60,90% and 62,67%, but the contribution of coconut processing industry of coconut sugar to the household income is low, which is 3,16%. The average contribution coconut processing industry to household income wasless than 50%.

Kata Kunci : geplak, nata de coco, gula kelapa, analisis nilai tambah, kontribusi pendapatan/ coconut-based product, value added, household income, profit.