Laporkan Masalah

POTENSI KINERJA INDUK KAMBING BLIGON RAKYAT SEBAGAI TERNAK PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, D. I. YOGYAKARTA

IRMA SRI NOVITASARI, Prof. Dr. Ir. Tridjoko Wisnu Murti, DEA. ; Ir. Bugi Rustamadji, M.Sc.

2015 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Produksi susu di Indonesia hanya terbatas dari susu sapi saja, tetapi pernyataan tersebut salah, karena sumber susu yang ada di Indonesia juga berasal dari kambing, domba dan kerbau perah. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dari ternak kambing perah Bligon. Materi yang digunakan adalah peternakan kambing perah dan kambing Bligon di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara kepada peternak dan pengukuran beberapa parameter, serta analisis laboratorium. Survei yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui profil peternak, performa kambing Bligon, managemen peternakan, produksi dan komposisi susu serta keuntungan ekonomi bagi peternak. Hasil yang diperoleh dari responden yaitu peternak kambing perah rakyat termasuk dalam kisaran usia produktif yaitu rata-rata berumur 43 tahun, dengan tingkat pendidikan terakhir mayoritas SMA, dan memiliki pengalaman beternak kambing rata-rata selama 6 tahun. Rata-rata bobot badan kambing Bligon yaitu 38 Kg dan dapat diprediksi menggunakan rumus Scheiffer untuk estimasi bobot badan dengan koreksi -4%. Profil manajemen peternakan cukup sampai baik yang terdiri dari manajemen perkandangan, pakan dan reproduksi. Tetapi manajemen reproduksi kambing belum ditangani dengan baik, karena Inseminasi Buatan (IB) masih belum di aplikasikan. Rata-rata produksi susu pada bulan pertama yaitu 1083 mL, bulan kedua 950 mL, bulan ketiga 900 mL, bulan keempat 616,67mL, dan bulan kelima 583 mL. Komposisi susu yang terkandung dalam susu Bligon berturut-turut yaitu total solid, lemak, protein, dan air adalah 17,24%; 6,5%; 4,5% dan 82,76% mampu untuk memberikan keuntungan ekonomi bagi peternak sebagai nilai tambah. Nilai tabungan ternak dengan kisaran Rp 3.700.000,00 sampai Rp 257.500.000,00.

The production of milk in Indonesia is limited from dairy cow, but it is still open for other source of milk especially from dairy goat, sheep, and buffalo. Objective of this research is to studied about Bligon dairy goat reared by small holder farmer. Material use in this study are dairy goat farms, Bligon goats in Sleman Distric of Yogyakarta. The method of this research was a survey by interviewing farmers and measuring some parameters as well as laboratory analysis. The survey is conducted to know farmers profil; performance body of goat; farm management; production, composition of milk and economic benefit for farmer. The results show respondents of small holder farmers have average age at 43 years old, well educated mostly Senior High School, and having enough experience for rearing goats 6 years. Average of body weight for Bligon goat is 38 Kg and can be predicted by Scheiffer formula corrected -4%. Profile of farming management is good enough that in house, feed, and reproduction management. But from breeding management it has not handled well, due to Artificial Insemination (AI) has not applied yet. Average of milk production Bligon goat is 1083 mL (1st month), 950 mL (2nd month), 900 mL (3rd month), 616,67 mL (4th month), 583 mL (5th month). The composition of Bligon goat milk dairy lactation, regarding it is total solid, fat, protein, and water are 17,24%; 6,5%; 4,5%; and 82,76% respectively and it has economic benefit for farmers to save money ranging from Rp 3.700.000,00 till Rp 257.500.000,00.

Kata Kunci : Kinerja, Kambing Bligon, Produksi dan Komposisi Susu/ Performance, Bligon goat, Milk production and Composition

  1. S1-2015-302079-abstract.pdf  
  2. S1-2015-302079-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-302079-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-302079-title.pdf