Laporkan Masalah

POTENSI PEMANFAATAN COPPER SLAG SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA PERKERASAN HOT ROLLED SHEET WEARING COURSE (HRS WC)

CAHYA FITRI APRILIA, Dr. Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Seiring dengan adanya isu lingkungan terkait penumpukkan limbah, telah banyak dilakukan studi tentang pemanfaatan limbah. Salah satu limbah yang digunakan adalah copper slag yang berasal dari industri peleburan tembaga. Dalam penelitian ini, copper slag digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus lolos saringan No. 8 dan tertahan saringan No. 30 pada lapis perkerasan jalan Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC). Penilitian ini dilakukan dengan menganalisis gradasi copper slag. Dari hasil gradasi copper slag ditentukan ukuran copper slag yang dapat digunakan. Dilakukan pembuatan benda uji dengan berbagai variasi kadar copper slag yaitu, 0%; 25%; 50%; 75%; dan 100% berdasarkan perhitungan volumetrik. Kemudian dilakukan perhitungan untuk medapatkan nilai kepadatan, VMA,VITM,VFWA dan pengujian Marshall terhadap benda uji untuk mendapatkan nilai stabilitas, nilai kelelehan, dan Marshall Quotient yang digunakan untuk menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) dengan Metode Narrow Range pada masing-masing variasi campuran. Setelah itu dilakukan pembuatan benda uji dengan kadar aspal optimum pada masing-masing variasi kemudian dilakukan pengujian Marshall benda uji dengan perendaman standar dan perendaman 24 jam untuk mendapatkan nilai stabilitas Marshall sisa (RMS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan Kadar Aspal Optimum (KAO) tercapai pada penggunaan copper slag sebanyak 50% dari agregat halus yaitu 6,30%. Dari hasil pengujian Marshall dengan perendaman standar dan perendaman 24 jam pada campuran dengan KAO diperoleh nilai stabilitas Marshall sisa (RMS) yang terus meningkat seiring bertambahnya kadar copper slag. Pada variasi campuran dengan copper slag 25% dan 50% tidak memenuhi persyaratan, sedangkan pada 75% dan 100% memenuhi persyaratan . Nilai RMS secara berturut-turut adalah 93,48%; 87,88%; 89,31%; 93,10%; 94,11%. Ditinjau dari berbagai kriteria kadar copper slag dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus dalam perkerasan dengan kadar di atas 50%.

The study about wastes usage has been conducted as environmental issues rise related to waste accumulation. One of wastes material that used in this experiment is copper slag, which is formed from copper melting industries. Copper slag is used as fine aggregate replacement material which passes filter number 8 and detained filter number 30 in Hot Rolled Sheet-Wearing Course as road pavement layer. This experiment observes copper slag gradation. From copper slag gradation result, usable copper slag size can be determined. Specimens is made in varied copper slag composition, from 0%, 25%, 50%, 75% and 100% based on volumetric calculation. The next calculation is to obtain density, VMA, VITM, VFWA. Marshall Test is to obtain stability, flow, and Marshall Quotient which used to determine optimum asphalt value by the method of Narrow Range to each mixture composition. After specimen making by optimum asphalt value to each mixture composition, Marshall test done to specimen with standard immersion and 24 hours immersion to obtain Retained Marshall Stability. From this experiment can be observed that optimum asphalt value is obtained at 50% copper slag usage as fine aggregate as much as 6,30%. Retained Marshall Stability (RMS) is obtained from Marshall test with standard immersion and 24 hours immersion. RMS increase along as copper slag composition increase. Composition 25% and 50% copper slag are not qualified. Composition of 75% and 100% are qualified. The following RMS value are 93,48%, 87,88%, 89,31%, 93,10%, 94,11%. As a conclusion, copper slag can be used as fine aggregate replacement material in road pavement if only the composition above 50%.

Kata Kunci : copper slag, HRS-WC, RMS, agregat halus, tembaga

  1. S1-2015-297951-bibliography.pdf  
  2. S1-2015-297951-tableofcontent.pdf  
  3. S1-2015-297951-title.pdf