FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENCAPAIAN REKONSILIASI DI JERMAN DAN SEMENANJUNG KOREA
AULIA ISTIQOMAH K, Titik Firawati, MA
2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALJerman dan Semenanjung Korea merupakan dua wilayah yang terpisah akibat Perang Dunia II dan mulai berlangsungnya Perang Dingin. Pemisahan keduanya terjadi karena perebutan pengaruh dan kekuasaan di daratan Eropa dan Asia. Aliansi Negara Barat yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Perancis sepakat untuk memisahkan Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur dengan tujuan untuk mencegah masuknya pengaruh komunisme yang mulai menyebar dari Eropa Timur. Di kawasan timur Asia, Amerika Serikat memutuskan untuk menarik garis pemisah 38°LU yang melewati wilayah Semenanjung Korea untuk menghalau penyebaran komunisme agar tidak masuk ke wilayah selatan. Pemisahan ini kemudian membuat pemerintah masing-masing pihak berusaha untuk melakukan rekonsiliasi. Upaya pemerintah ini dipengaruhi oleh faktor internal (keadaan domestik) dan faktor eksternal (keadaan internasional) yang berlangsung pada saat itu. Hasil penelitian skripsi ini menjunjukkan bahwa pemerintah kedua Jerman yang mendapatkan dukungan dari masyarakat, pengakuan wilayah satu sama lain, serta keadaan ekonomi yang cukup baik, lebih mudah melakukan rekonsiliasi sedangkan pemerintah di Semenanjung Korea meskipun mendapatkan dukungan dari masyarakat dan mengakui wilayah masing-masing, namun ketimpangan ekonomi yang begitu tinggi membuat pemerintah kesulitan untuk menentukan bagaimana formula yang sesuai untuk rekonsiliasi. Selain itu, runtuhnya hegemoni Uni Soviet di kawasan Eropa Timur dan mencairnya perang dingin dengan Amerika Serikat telah membuat rekonsiliasi Jerman yang bertujuan untuk unifikasi berhasil sedangkan di Korea meskipun sudah tidak dalam masa perang dingin, namun masih banyak sengketa wilayah di Kawasan Asia Timur serta pengembangan nuklir Korea Utara membuat rekonsiliasi sulit untuk dilakukan.
Both Germany and Korean Peninsula were separated as consequences of World War II and the beginning of Cold War. Separation was occurred because of the struggle for influence and power in Europe and Asia. Alliance of Western Countries such as United States, Britain and France agreed to split Germany into two parts, West Germany and East Germany, in order to prevented the influence of communism was spreading from Eastern Europe. In Eastern Asia, the United States decided to draw a dividing line that passed through the 38° parallel in Korean Peninsula to dispelled the spread of communism from the North. This separation made each government was trying to reconcile. The government's effort was influenced by internal factors (domestic situation) and external factors (international circumstances) that occurred at that time. The results of this thesis research shows that the two German governments was easier to reconcile because they have the support of the community, region recognition of each other, as well as the economic situation was quite good. The two governments on the Korean Peninsula despite they have support of the community and recognizes each region, but economic inequality was too high and made the government difficult to determined the appropriate formula for reconciliation. In addition, the collapse of the Soviet Union hegemony in Eastern Europe and the melting of the Cold War with the United States has made reconciliation of Germany successfully ended with unification, while in Korea even though not in the Cold War era, but there are some disputed territory in East Asia and the development of nuclear North Korea makes reconciliation difficult negotiate.
Kata Kunci : Jerman Barat, Jerman Timur, Korea Selatan, Korea Utara, rekonsiliasi