Laporkan Masalah

ANALISIS MUTU KOMODITASKEDELAI [Glycine max(L) Merril] DALAM AKTIVITAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

ANNISA NURUL GHIFARI, Novita Erma Kristanti, S.T.P., M.P ; Dr. Ir. Wahyu Supartono

2015 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Komoditas pertanian berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan penduduk terutama melalui produksi pangan yang dikonsumsinya. Pangan yang dimaksud meliputi pangan nabati (berasal dari tanaman) dan pangan hewani (berasal dari hewan). Kedelai merupakan salah satu mata dagangan yang pasokannya di Indonesia semakin cenderung tidak dapat dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri sendiri. Selain itu kualitas kedelai dalam negeri juga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak dan cenderung memilih kedelai dalam negeri atau varietas atau varietas lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling melalui indepht interview kepada pelaku supply chain komoditas kedelai kuning dan dilakukan pengambilan sampel dimasing-masing tier dan dilakukan pengujian di Laboratorium berdasarkan 5 parameter yaitu kadar air, protein, ukuran, warna dan tekstur. Pengujian protein menggunakan metode kjeldahl, kadar air menggunakan metode thermogravimetri, ukuran menggunakan jangka sorong, warna menggunakan chromameter dan tekstur menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Lokasi penelitian di sentra produksi kedelai di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, Cawas Klaten Jawa Tengah dan Kulon Progo Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dari Oktober 2014 sampai Maret 2015. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada tier 4 (industri tahu dan tempe) ini didapatkan kandungan kadar air 11.41%, kadar protein 34.9%, ukuran (0.3224+0.0085).10-4m2, warna L 56.456, a 5.666 dan b 19.626 dan tekstur 97.46 N/2.23 mm. Industri tempe lebih memilih bahan baku kedelai varietas grobogan karena memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding kadar air dari kedelai impor.

The agricultural commodities can be nutrition and health the people in Indonesia that consume many food. A food consists of derived from plants and animal food (from animals). In other words, agricultural commodities are food sources for humans that provide helpful nutrients to the humans growth and health. Soybean is one of the commodities that supplies Indonesia needs but in sufficient to all Indonesian people. In addition, the quality of domestic soybean is also needed to be considered many people from domestic soybean. The methods of this was with convenience sampling through in-deph interview to the perpetrators of yellow soybean commodity supply chain. In addition, the purpose research was to determine the quality of soybean and reveal the level of the soybean quality of each tier and based on five parameters: moisture, protein, size, color and texture. The protein was examined by kjeldahl method, moisture content using methods thermogravimetri, size using calipers, color and texture using chromameter using Universal Testing Machine (UTM). The object of this research was soybean production centers, Grobogan, Cawas Klaten, Jawa Tengah and Kulon Progo, Yogyakarta. The study was conducted from October 2014 until March 2015. A conclusion of this study was tier 4 (tempeh and tofu industry) of supply chain contained 11.41% moisture contained, 34.9% protein content, size (0.3224 + 0.0085) .10-4m2, color L 56 456, a 5666 and b 19 626 and texture 97.46 N / 2:23 mm. Conclusions obtained tempeh and tofu industry prefers tempeh is made from soybean varieties Grobogan because it has a higher protein value than the water content of import soybean.

Kata Kunci : quality, soybean, nutrient

  1. S1-2015-311490-abstract.pdf  
  2. S1-2015-311490-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-311490-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-311490-title.pdf