Evaluasi Kepatuhan dan Resiko Kegiatan Operasional di Smaller Business Berdasarkan COSO Internal Control Framework (Studi Kasus pada Cowek Ireng Semarang)
ALOYSIUS KUKUH ARVA RADITYA, Maliki Julian H. Rakhmanto, M.B.A., CMA., CA., CISA.
2015 | Skripsi | S1 AKUNTANSISemakin besar suatu perusahaan akan meningkatkan risiko kegagalan terhadap perusahaan tersebut. Kebutuhan terhadap pengendalian internal untuk mencegah risiko tersebut menjadi semakin tinggi. Sebagai sebuah bisnis yang baru di Semarang, Cowek Ireng perlu memastikan bahwa semua kegiatan operasionalnya sudah sesuai standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar Cowek Ireng mampu bersaing di tengah kerasnya dunia bisnis bidang kuliner yang dewasa ini sedang banyak diminati. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko-risiko operasional Cowek Ireng Semarang dan menilai kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal Control Framework Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur melalui analisis teori dari berbagai sumber dan analisis data sekunder rumah makan, dan studi lapangan dengan melakukan observasi dan wawancara di lingkungan rumah makan. Wawancara dilakukan kepada beberapa pihak manajemen yang relevan dengan penelitian ini. Wawancara tersebut terbatas pada permasalahan penilaian risiko operasional dan kepatuhan terhadap COSO Internal Control Framework. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penilaian resiko baik dari sektor internal maupun eksternal menempatkan keluhan kondumen serta omset yang tidak optimal akibat stok habis dan penggunaan bahan baku yang tidak efisien sebagai resiko dengan peringkat tertinggi. Kemudian, secara umum, kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal Control Framework sudah cukup baik, namun memerlukan peningkatan lagi. Isu yang paling utama adalah proses pengendalian internal masih dipegang oleh General Manager Cowek Ireng. Saran kedepannya untuk Cowek Ireng agar dapat memiliki staff khusus untuk menangani pengendalian internal agar nantinya kegiatan operasional juga dapat lebih efektif.
The bigger a company will increase the risk of failure. The need for internal control to prevent the risk is becomes higher. As a new comer in culinary business in Semarang, Cowek Ireng has to make sure that all of operation processes are under controlled based on standard. That is important for Cowek Ireng to be survives in culinary business. This study aims to assess the operational risks of Cowek Ireng Semarang and assess management compliance against the COSO Internal Control Framework The study was conducted with a qualitative approach. The method of data collection was done by the study of literature through theoretical analysis of various sources and secondary data analysis, and field studies with observation and interviews in Cowek Ireng environment. Interviews were conducted by a sampling of the some relevant management to this study. The interview is limited to issues of operational risk assessment and management compliance with COSO Internal Control Framework. The result showed that critics and comments from customers and decreasing on income due to inefficiency of materials as the most high rank in risk assessment both from internal sector or external sector. Then, in general, management compliance with COSO Internal Control Framework has been good enough, but requires further improvement. The most important issue is Cowek Ireng Semarang is internal control still fully taken by General Manager. Writer suggests that Cowek Ireng may hire a staff or make a new division that will handle all about internal control. Hopefully, it will make operational process in Cowek Ireng become more effective and efficient
Kata Kunci : Internal control, COSO Internal Control Framework, risk assessment, management compliance.