Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Atas Desain Industri Yang Mendaftar Pertama Ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Studi Kasus Tan Suryanto Jaya vs Djaka Agustina)

YOSES K TARIGAN, Dr.Silistiowati, S.H., M.Hum.

2015 | Skripsi | S1 ILMU HUKUM

Desain Industri merupakan Hak Kekayaan Intelektual yang telah dilindungi Undang-undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. Namun pengertian unsur kebaruan dalam suatu Desain Industri belum jelas diatur dalam Undang-undang. Sehingga merugikan pendaftar pertama seperti kasus Tan Suryanto Jaya Vs Djaka Agustina di Pengadilan Niaga Medan. Penelitian ini akan membahas perlindungan hukum pendaftar pertama Hak Desain Industri dalam kasus Tan Suryanto Jaya Vs Djaka Agustina. Tulisan ini menggunakan metode normatif empiris, yakni selain dengan melakukan studi kepustakaan juga dilakukan penelitian lapangan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan ini adalah pendaftar pertama telah menggunakan haknya untuk menggugat pihak yang merugikan hak desain industri miliknya. Dirjen HKI belum memberikan perlindungan yang maksimal karena Undang-undang Desain Industri belum mengatur secara jelas pengertian unsur kebaruan. Sedangkan Pengadilan Niaga Medan telah melindungi Hak Desain Industri pendaftar pertama karena telah memperjelas pengertian unsur kebaruan suatu Desain Industri

Rights of Industrial Design is a kind of Intellectual Property Rights which was protected by Act No. 31 Year 2000 on Industrial Design. Unfortunately, this act does not have any clarity on the definition of novelty, which may harm the rights of the firts registrant of Industrial Design Rights, as in the case of Tan Suryanto Jaya vs Djaka Agustina in Commercial Court of Medan. This research will discuss about the legal protection for the first registrant of Industrial Design Rights with a case study of Tan Suryanto Jaya vs Djaka Agustina. This thesis uses a normative-empiric method, which conduct not only literatur study but also field research. The result shows that the first registrant has used his rights to sue the party which harming his industrial Design Rights. The Directorate General has not given a proper protection yet due to the lack definition of novelty in the act mentioned earlier, albeit the Commercial Court of Medan has provided a protection on the Industrial Design Rights of the first registrant since the court has elucidated the definition of novelty.

Kata Kunci : Desain Industri, Pendaftar pertama, unsur kebaruan