Laporkan Masalah

PENYEBAB TIDAK DIRATIFIKASINYA PERJANJIAN EKSTRADISI INDONESIA-SINGAPURA

HASNA FADILA K, Randy Wirasta N., MSc.

2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura telah dirintis oleh Indonesia sejak tahun 1972, namun pembahasannya baru dimulai pada tahun 2004. Kepentingan utama Indonesia di balik Perjanjian Ekstradisi adalah penangkapan para koruptor yang kabur ke Singapura dan pengembalian aset negara yang di korupsi oleh para koruptor tersebut. Berdasarkan perhitungan yang diolah dari berbagai sumber, uang negara yang dikorupsi oleh para koruptor yang melarikan diri ke Singapura mencapai lebih dari 17 Miliar Rupiah. Hal tersebut menunjukkan besarnya kerugian negara yang diterima oleh negara. Setelah melalui berbagai perundingan, perjanjian ini akhirnya ditandatangani pada 27 April 2007 di Bali. Selain perjanjian Ekstradiksi, kedua negara juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang dinamakan Defence Cooperation Agreement (DCA). Namun, ketika dibawa pada publik domestik Indonesia, perjanjian ini gagal diratifikasi dan mencapai dead lock. Skripsi ini akan membahas mengenai penyebab tidak diratifikasinya perjanjian ekstradisi dan perjanjian kerjasama pertahanan. Selain itu akan dianalisis pula kepentingan bagi Indonesia dan Singapura di kedua perjanjian tersebut.

Extradition Treaty between Indonesia and Singapore had been pioneered by Indonesia since 1972, but the discussion started in 2004. Indonesia's main interest over this treaty is capturing Indonesian corruptors whom run away to Singapore and returning its asset. Based on calculations compiled from various sources, states money that have been corrupted by corruptors whom run away to Singapore reaches more than 17 Billion Rupiah. This shows the great amount of losses that is received by the state. After some negotiations, the treaty was signed on April 27th 2007 in Bali. Besides extradition treaty, the two countries also signed Defense Cooperation Agreement (DCA). However, when taken in the Indonesian domestic public, the agreement failed to be ratified and reach to dead lock. This thesis will discuss the causes of Indonesia not ratify the extradition treaty and defense cooperation agreement. Additionally, it will also be analyzed for the interests of Indonesia and Singapore in both agreement.

Kata Kunci : Perjanjian Ekstradisi, Indonesia, Singapura, Two Level Game, Robert Putnam, Perjanjian Kerjasama Pertahanan, Diplomasi

  1. S1-2015-311569-abstract.pdf  
  2. S1-2015-311569-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-311569-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-311569-title.pdf