PELAKSANAAN INFORMED CONSENT PADA PASIEN BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DR. SOEDIRMAN KEBUMEN BERDASARKAN STANDAR KARS 2012

ENDAH SULISTYOWATI, Ery Rustiyanto, M.Kes.

2015 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS SV

Latar Belakang : Dalam standart KARS 2012, informed consent merupakan salah satu standart penilaian. Ketidaklengkapan pengisian pada lembar informed consent akan berpengaruh pada proses akreditasi yang akan dilakukan oleh RSUD Dr. Soedirman. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah pelaksanaan informed consent pada pasien bedah di RSUD Dr. Soedirman. Hal ini dikarenakan pada bab informed consent dalam standar KARS 2012 menjelaskan mengenai pemberian informasi dan pelaksanaan informed consent. Standar KARS yang menjadi fokus penelitian yaitu standar HPK.6, HPK.6.1, HPK.6.2, dan HPK.6.4. Standar HPK.6 menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan informed consent. Standar HPK.6.1 menjelaskan tentang informasi yang harus disampaikan kepada pasien atau keluarga pasien. Standar HPK.6.2 menjelaskan tentang persetujuan yang diberikan oleh orang lain. Standar HPK.6.4 menjelaskan tentang penggunaan lembar informed consent dan pendokumentasian persetujuan. Tujuan: Mengetahui proses penyampaian informasi terkait informed consent, mengetahui proses pelaksanaan informed concent pada pasien bedah di RSUD Dr. Soedirman berdasarkan standar KARS 2012, dan mengetahui kendala dan penyebab kendala dalam penyampaian informasi tentang informed consent. Metode Penelitian: Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi dilakukan berdasarkan studi kasus. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penajian data, dan penarikan kesimpulan. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman wawancara, Checklist dokumentasi, Checklist observasi, alat perekam, dan buku catatan. Uji validasi data menggunakan triangulasi sumber. Hasil: Tidak ada pelatihan pada pasien bedah yang akan melakukan informed consent, proses informed consent pada pasien bedah berlangsung dua kali yaitu di awali dengan penjelasan oleh dokter dipoliklinik dan dilanjutkan dengan proses penandatangan di bangsal bedah tanpa mengikutsertakan dokter yang bertanggung jawab. Pendokumentasian informed consent hanya dilakukan untuk persetujuan tertulis saja sedangkan untuk persetujuan lisan tidak didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Di RSUD Dr. Soedirman terdapat lembar penolakan untuk pasien yang menolak saran tindakan medis. Informasi yang disampaikan oleh dokter tidak lengkap sehingga belum sesuai dengan standar KARS 2012. Informasi yang didokumetasikan dalam rekam medis pasien yaitu hanya nama tindakan yang diberikan kepada pasien. Di RSUD Dr. Soedirman, pemberian penjelasan informasi kepada pasien tidak didokumentasikan sehingga hal ini tidak sesuai dengan standar HPK.6.4. Dalam penyampaian informasi baik dokter maupun perawat mengalami kendala berupa kesulitan pasien dalam memahami penjelasan sehingga harus berulang kali menjelaskan dengan berusaha menyesuaikan bahasa yang digunakan dan dipahami pasien. Hal tersebut dikarenakan tingkat pendidikan pasien, usia pasien, dan status sosial pasien yang berbeda-beda. Kata Kunci: Pelaksanaan informed consent, pasien bedah, standar KARS 2012, akreditasi, persetujuan tindakan kedokteran.

Background: In a standard KARS 2012 , informed consent is one of standart judgment .Incomplete filling out in pieces informed consent will have an influence on the process of accrediting to be performed by rsud dr .He expressed .Hence , the focus of this study is the implementation of informed consent in patients surgery at the hospital dr .He expressed .It was because in chapter informed consent in standards of KARS 2012 elaborate about the provision of information and the implementation of informed consent .Standard KARS become the focus of research that is standard hpk.6 , hpk.6.1 , hpk.6.2 , and hpk.6.4 .Standard hpk.6 explain of procedure the implementation of informed consent .Standard hpk.6.1 to explain the information that must be presented to the patient or the patient 's family .Standard hpk.6.2 to explain the approval that the social acknowledgement brings .Standard hpk.6.4 explain about the use of sheets of informed consent and documentation of approval . Purpose: To know the process of communicating information about informed consent, To know the implementation of informed concent in surgical patients at Dr. Soedirman hospital based on the standard KARS 2012, and to know the problem and this cause in the delivery of information about informed consent. Research method: The type of research is a descriptive research with a qualitative approach. The collection of data using interviews, study documentation, and observation is based on a case study. Data analysis technique using data reduction , data display , and conclusion drawing. The instruments used are guidelines for interviewing, Checklist documentation, Checklist observation, tape recorder, and notebook. The data validation with triangulation source. Results: The result that no training in surgical patients who will do process of informed consent. The process of informed consent in patients surgical held twice that start with an explanation by doctors dipoliklinik and continued with the process of signing on the ward without surgery include the responsible doctor. Documentation of informed consent only done to the written consent course while for oral consent not documented in the medical patient record. In Dr. Soedirman hospital there are pieces of refusal to patients who refuse the advice of medical action. The information provided by doctors not complete so it is not in accordance with standard KARS 2012. Information documented in patients medical record is only the name of action given to patients. In Dr. Soedirman hospital, explanation for the provision of information to patients not documented so that this is not in accordance with standard HPK.6.4 .In the delivery of information both doctors and nurses had difficulty of the difficulty of patients in understanding explanation so that should repeatedly describes with trying to adjust the language used and understood the patient . It was because the level of education of patients , the age of patients, and social status different patients. Password: The implementation of informed consent , surgical patients , standard of KARS 2012 , accreditation , the act of medicine approval .

Kata Kunci : Kata Kunci: Pelaksanaan informed consent, pasien bedah, standar KARS 2012, akreditasi, persetujuan tindakan kedokteran.