Laporkan Masalah

Konflik Antara British Petroleum Dengan Masyarakat Teluk Bintuni, Papua Barat

ARYO DWI HARPRAYUDI, Dr. Gabriel Lele

2015 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

British Petroleum telah hadir di Teluk Bintuni sejak tahun 1999 untuk mengelola gas yang ada di Teluk Bintuni tersebut. Selama lebih dari 15 tahun BP di Teluk Bintuni mengalami dinamika pasang surut konflik dengan masyarakat sekitar proyek. Berbagai konflik terjadi mulai dari yang ringan seperti protes secara lisan sampai dengan yang berat seperti perusakan fasilitas perusahaan. Jumlah konflik yang terjadi dalam rentan waktu 2003 - 2011 berjumlah 244. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Sifat dari penelitian adalah eksploratif, karena tujuannya untuk memberikan gambaran dasar mengenai permasalahan yang dibahas dan menggenaralisasikan isu isu yang ada. Penelitian ini dibatasi hanya berdasarkan konflik yang diungkapkan didalam konsultasi publik pada tahun 2012. Setidaknya berdasarkan pengkategorian isu dari hasil konsultasi publik pada tahun 2012, terdapat empat isu penting yang berlangsung, yaitu : hak ulayat masyarakat, keterbatasan akses masyarakat akibat zona ekslusif, ketenagakerjaan dan pelaksanaan integrated social proram (ISP). Hasil dari penelitian ini untuk melihat mengapa konflik antara BP dengan masyarakat terus berulang. Sebetulnya dari isu isu penyebab konflik yang ada, BP memiliki serangkaian resolusi konflik yang tujuannya untuk agar konflik tidak semakin membesar. Namun temuan penelitian ini melihat terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan konflik terus berulang, seperti resolusi konflik yang tidak tepat sasaran, kurangnya pengawasan BP dalam pelaksanaan program sosialnya, sampai rendahnya kapasitas aktor lain yang terlibat dalam program sosial. Rekomendasi yang diajukan seperti dengan memaksimalkan saluran aspirasi masyarakat untuk dijadikan acuan dari perumusan kebijakan.

British Petroleum has been present in the Teluk Bintuni since 1999 to manage the the gas. For more than 15 years BP in the Teluk Bintuni, it experienced a ups and downs dynamics of conflict with the local community. Various conflicts occur ranging from mild such as oral protest to severe such as the destruction of the company's facilities. The number of conflicts that occurred in 2003 - 2011 is 244. This research used the case study method. Type of research is exploratory, because goal is to provide a basic overview of the issues discussed and generalizing the issue . This study is limited only by the conflict which is expressed in the public consultation in 2012. At least based on the categorization of the public consultation in 2012 result, there are four key issues that take place, namely: community land rights, limited public access due to exclusive zone, employment and implementation of integrated social proram (ISP). The results of this study to see why the conflict between BP and communities continue to be repeated. Actually, from the issues of the causes of conflict there, BP has set the goal of conflict resolution to that conflict is not getting bigger. However, the findings of this study see there are some problems that cause the conflict is keep repeating, such as conflict resolution are not on target, BP's lack of control in the implementation of social programs, low capacity of other actors which are involved in social programs, etc.

Kata Kunci : Kata Kunci : Konflik, Resolusi Konflik, British Petroleum, Masyarakat Teluk Bintuni / Keywords: Conflict, Conflict Resolution, British Petroleum, Teluk Bintuni Community

  1. S1-2015-296910-abstract.pdf  
  2. S1-2015-296910-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-296910-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-296910-title.pdf