PELAYANAN PASIEN UNIT PENYAKIT DALAM INDIKASI RAWAT INTENSIVE CARE UNIT DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
FELIKS DUWIT, Dr. Sugianto A. SpS., M.Kes., PhD; Dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc
2015 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/MMRLatar belakang: Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan pasien-pasien Unit Penyakit Dalam yang memiliki indikasi rawat ICU. ICU diharapkan dapat melaksanakan implementasi sistem admission, discharge dan triage dengan baik sehingga ICU dapat memberikan perawatan yang efisien dan efektif terhadap pasien-pasien yang sakit kritis. Tujuan: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi admisi penerimaan atau penolakan pasien ICU yang berasal dari Unit Penyakit Dalam serta pengaruhnya terhadap keselamatan pasien. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan desain kohort retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder melalui catatan medik pasien rawat inap Penyakit Dalam yang memiliki indikasi rawat ICU yang telah dikonsulkan. Sampel diambil melalui catatan medik dalam periode 3 (tiga) bulan, januari 2014-maret 2014. Pengambilan sampel dengan metode total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data dengan pendekatan kuantitatif. Pada analisis kuantitatif, proses pengolahan data dengan analisis bivariat untuk melihat besarnya hubungan variabel independen dan variabel dependen. Analisis data tersebut menggunakan uji chi-square. Subyek Penelitian: Semua pasien Penyakit Dalam yang masuk RSUP Dr.Sardjito dan memiliki indikasi medik rawat ICU dan dikonsulkan ke ICU. Terdapat 63 pasien indikasi medik rawat ICU dan dikonsulkan ke ICU, 23 pasien diterima rawat ICU dan 40 pasien ditolak. Pasien 23 yang diterima rawat ICU, 12 pasien indikasi Hasil dan Pembahasan: Terdapat 63 pasien indikasi medik rawat ICU yang dikonsulkan ICU, 23 pasien diterima rawat ICU, 40 pasien ditolak. Dari 23 pasien yang diterima sebagian besar kategori prioritas 1 (15 pasien) 65,2%, sebagian besar indikasi syok septik dengan MOF 12 (52,17%) pasien, 21 (91,3%) pasien meninggal, dengan sebab kematian terbanyak syok septik dengan MOF 13 (56,5%) pasien, 23 pasien yang diterima semuanya berasal dari VIP dan UGD. Variabel yang berpengaruh terhadap admisi penerimaan pasien ICU adalah VIP (p=0,000), UGD (p=0,000), Prioritas 1 (p=0,001) dan kapasitas tempat tidur (p=0,000). Kesimpulan: Variabel yang berpengaruh terhadap admisi adalah pasien VIP, pasien kategori prioritas 1, pasien UGD dan kapasitas tempat tidur. Terdapat perbedaan outcome antara kelompok pasien yang diterima rawat ICU dan kelompok pasien yang ditolak rawat ICU, terdapat perbedaan outcome pada kelompok pasien prioritas 1 yang ditolak dan yang diterima. Variabel prioritas 1 memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap admisi rawat ICU maupun outcome pasien. Saran : Admisi ICU harus berpegang pada protokoler admisi, discharge dan triage, sehingga faktor indikasi klinis medis yang menjadi syarat mutlak untuk admisi pasien ICU. Admisi ICU perlu menggunakan sistem skor APACHE II dan metode rapid response system (RRS), sehingga outcome pasien ICU akan lebih baik. Perlunya pengembangan dan peningkatan pelayanan ICU sekunder di RSUD.
Background: This study to evaluate factors that related to admitted ICU and outcome patients from internal medicine. Admission patient to ICU base on criteria of admission, discharge and triage system. Implementation of this system, it is different for the each hospital. Objective: To know and analize factors that influence admission internal medicine patients to ICU and their outcomes. Methods: Observasional and cohort retrospective study. Using secunder data, take from medical record internal medicine patients for 3 months, january until march 2014. Take the data used totaly sampling metode with inclusion and exclusion criteria. Analize the data by kuantitatif approach with bivariat analysis to know relation between independen variable and dependen variable. Statistical test using chi-square. Results : 63 patients have medical indication to ICU care. After consulting the patient, 23 patients admitted to ICU and 40 patient reject. Almost patient has priority 1 category 15 patients (65,2%), almost patient has indication syok septic with multiple organ failure 12 patients (52,17%). 21 patients death, cause of death almost syok septik with multiple organ failure 13 (56,5%) patients. Patients admitted to ICU, all of them come from VIP and emergency unit. The variable that influence to admission ICU and outcome are VIP (p=0,000), emergency unit (p=0,000), priority 1 (p=0,001) and capasity ICU beds (p=0,000). Conclusion : VIP and emergency patients, priority 1 category and capasity ICU beds has influence to admitte ICU patients. The variable that influence outcome patients are admission, priority one. Variable of priority one has strenght influence to admission and patient outcome. Recomendations : Admission ICU must be on the guideline admission, discharge and triage. Indication of clinical medic is absolutely indication to admite patient. Admission ICU should be used skor APACHE II and rapid response system (RRS).
Kata Kunci : Pasien UPD, indikasi rawat ICU, admisi ICU, faktor berpengaruh, outcome.