Tinjauan Pelaksanaan Pengisian dan Pengodean pada Sistem Multiaksial berdasarkan PPDGJ-III di RSJ Grhasia Yogyakarta
SUCI CAHYANINGRUM, Nuryati, S.Far., M.P.H.
2015 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS SVLatar Belakang: RSJ Grhasia merupakan salah satu rumah sakit khusus jiwa yang menggunakan PPDGJ-III sebagai pedoman dalam penentuan kode diagnosis gangguan jiwa. PPDGJ-III yang mengacu pada klasifikasi multiaksial yang terdiri dari lima aksis, setiap aksis memiliki aturan dan ketentuan berbeda dalam pengisiannya. Kelengkapan dan ketepatan dalam sistem multiaksial memudahkan dalam mengorganisasikan dan mengkomunikasikan informasi klinis, dan menggambarkan heterogenitas dari individu yang menampilkan diagnosis yang sama. Dengan kata lain, walaupun banyak pasien gangguan jiwa yang memiliki diagnosis sama namun tidak menutup kemungkinan setiap pasien akan mendapatkan penanganan dan penatalaksanaan yang berbeda. Tujuan: Mengetahui pelaksanaan pengisian dan pengkodean diagnosis pada sistem multiaksial berdasarkan PPDGJ-III, mengetahui persentase kesesuaian pengisian dan ketepatan pengodean diagnosis pada sistem multiaksial berdasarkan PPDGJ-III di RSJ Grhasia Yogyakarta, dan mengetahui faktor penyebab ketidaksesuaian pengisian dan ketidaktepatan pengodean diagnosis pada sistem multiaksial berdasarkan PPDGJ-III di RSJ Grhasia Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan rancangan fenomenologi. Subjek penelitian ini berjumlah enam orang, yaitu dua orang dokter psikiatri, seorang dokter umum, seorang psikolog, dan dua orang perekam medis. Objek yang digunakan adalah 313 berkas rekam medis pasien rawat inap jiwa. Hasil: Pengisian Sistem Multiaksial pada lembar resume dilakukan oleh dokter psikiatri. Perekam Medis hanya melakukan pengodean diagnosis pada aksis III, sedangkan pada aksis I dan II dilakukan oleh dokter. Persentase kesesuaian pengisian tertinggi pada sistem multiaksial masuk dan sistem multiaksial keluar adalah pada aksis V, yaitu 67,73% dan 85,00%. Pada sistem multiaksial masuk dan sistem multiaksial keluar, persentase ketepatan kode sampai dengan karakter keempat (terakhir) hanya pada aksis I, yaitu sebesar 4,15% pada sistem multiaksial masuk dan 14,38% pada sistem multiaksial keluar. Faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian pengisian dan ketepatan pengodean diagnosis di RSJ Grhasia Yogyakarta adalah sumber daya manusai (SDM) dan standar prosedur operasional (SPO).
Background: RSJ Grhasia is one of the special mental hospital that uses PPDGJ-III as a guide in determining mental disorder diagnosis code. PPDGJ-III which refers to the multiaxial classification of five axis, each axis has different rules and regulations in the filling. Completeness and accuracy of the multiaxial system makes it easy to organize and communicate clinical information, and illustrates the heterogeneity of individuals who display the same diagnosis. In other words, although many patients with mental disorders who have the same diagnosis but did not rule each patient will have different handling and management. Goals: Knowing the implementation of the charging and coding of diagnoses in multiaxial system based PPDGJ - III, knowing the percentage of charging suitability and accuracy of diagnosis coding in multiaxial system based PPDGJ - III in RSJ Grhasia Yogyakarta, and knowing the causes of nonconformities charging and coding inaccuracies multiaxial diagnosis system based PPDGJ - III in RSJ Grhasia Yogyakarta. Methods: This study is a descriptive qualitative approach and design of phenomenology. The subject of this study amounted to six people such as two doctors of psychiatry, a general practitioner, a psychologists, and two medical recorder. The objects used are 313 medical record file inpatients soul. Results: Charging system multiaxial sheet resume done by a doctor of psychiatry. Medical recorder only do the coding diagnosis on axis III, while the axis I and II carried out by a doctor. The highest percentage of suitability charging the multiaxial system entry and exit multiaxial system is on the axis V, such as 67,73% and 85,00%. In the multiaxial system of entry and exit multiaxial system, the accuracy of the code until the fourth character (last) only on the first axis, that is equal to 4.15% on the multiaxial system entry and 14.38% on the multiaxial system out. Factors that affect the suitability of the charging and coding accuracy in the diagnosis of RSJ Grhasia Yogyakarta is men and standard operating procedures (SOP).
Kata Kunci : Sistem Multiaksial, Kesesuaian, Ketepatan, Aksis, Kode Diagnosis, PPDGJ-III.