PRODUK INDUSTRI WISATA OUTBOUND (Studi Pada Wisata Shaba Outbound Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem, Sleman)
AHMAD PRIHANDONO, Drs. Andreas Soeroso, M.Si
2015 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIWisata Shaba Outbound yang terletak di Desa Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem, Sleman merupakan wisata buatan yang dibuat untuk fokus menyajikan tempat Outbound dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) berupa lahan persawahan di pedesaan sebagai modal utama dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengintervensinya. Karena kita tahu sumber daya alam tidak dapat berguna tanpa intervensi manusia dengan tujuan mengubahnya agar menjadi lebih bermanfaat. Penelitian terhadap wisata Shaba Outbound ini juga memberikan informasi meliputi sejarah dan pengelolaan berdirinya Wisata Shaba Outbound. Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana awal mula wisata ini lahir dan dapat bertahan hingga sampai saat ini. Serta bagaimana pengelolaan terhadap wisata Shaba dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Dengan metode ini data yang didapatkan berupa hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka sebagai data sekunder yang bertujuan sebagai penguat data primer atau data hasil observasi dan wawancara. Penelitian ini mengunakan Teori Structural-Fungsional milik Talcott Parsons yang melihat adanya sebuah sistem pada Berdirinya wisata Shaba Outbound di kehidupaan masyarakat desa Karanggeneng. Dengan konsep AGIL (adaptasi, goal attainment, integration, latency) menjelaskan hadirnya wisata Shaba Outbound yang berada ditengah-tengah kehidupan masyarakat desa Karanggeneng dan hubungannya dengan pengunjung wisata Shaba Outbound. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh informasi sejarah dari Wisata Shaba Outbound. Hal tersebut di jelaskan melalui tiga fase (fase pertama : Peralihan lahan, menerangkan kondisi awal lahan sebelum didirikannya wisata Shaba), (fase kedua : ide mendirikan, menerangkan dari mana ide mendirikan wisata Shaba), (fase ketiga : setelah terwujud, terkait pada pengelolaan wisata Shaba). Sedangkan pada strategi eksistensi dan pengelolaan wisata Shaba didapatkan empat komponen, (1. Pengelolaan kondisi wisata Shaba), (2. Profesionalisme pemandu), (3. Peraturan), (4. Biaya murah). Dan pengelola wisata Shaba memberikan dua inovasi untuk memikat para pengunjung dengan menghadirkan kreatifitas daya tarik dari permainan-permainan outbound dan kreatifitas pemasaran yang mengikuti perkembangan teknologi memanfaatkan media internet dengan membuat web. Sehingga menjadikan wisata Shaba ini masih produktif dan tetap eksis dalam menjalankan fungsinya sebagai tempat Outbound.
Shaba Outbound tourism which located in Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem, Sleman is a human-made tourism with focus on outbound activity by utilizing natural resources in form of rice fields in the countryside as major capital and Human Resources (HR) whom intervenes. We know that natural resources are useless without any human intervention with aim to change it to be more useful. Study on Shaba Outbound tourism also provides information covering the history of the establishment and management of Shaba Outbound Tourism. Problems taken in this study is how this tourism was begun and could last up to now. And how the management of the Shaba tourism is running and maintaining their business. This study used a qualitative approach with case study as the method of the research. With this method, the primary data obtained in form of observation, interviews. Literature is used as secondary data and intended to affirm the primary data. This research uses Structural-Functional Theory by Talcott Parson which see that there's a system consist in the establishment of Shaba Outbound tourism in Karanggeneng villager's life. The concept of AGIL (adaptation, goal attainment, integration, latency) is used to explain the presence of Shaba Outbound tourism in the midst of villager's life and its relationship with the visitor of Karanggeneng's Shaba Outbound tourism. From the research conducted, the information obtained from the history of Shaba Outbound Tourism. This is explained through three phases (phase one: Land transition, explaining the initial condition of land before the Shaba Outbound tourism establishment), (phase two: the idea of establishment, explaining where the idea of Shaba Outbound tourism came up), (phase three: once done, related to the management of Shaba Outbound tourism). On the existence and tourism management strategies of Shaba, there's four components obtained, (1. Maintenance of Shaba tourism), (2. Tour Guide professionalism), (3. Regulation), (4. Low cost). Manager of Shaba tourism provides two innovations to captivate visitors by presenting creative appeal of games and creativity of outbound marketing by following technology update such as internet by creating a web. Thus, Shaba tourism still productive and exist as a place for Outbound.
Kata Kunci : outbound, wisata outbound