PENGARUH BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) KONSENTRASI 10% TERHADAP STATUS KEBERSIHAN MULUT PADA PENDERITA GINGIVITIS KATEGORI SEDANG

LIS MAKRIFAH, drg. Heni Susilowati, M.Kes, Ph.D; Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin, M.Sc

2014 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN GIGI

Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami oleh masyarakat di dunia adalah gingivitis. Prevalensi gingivitis di dunia mencapai 75-90%. Gingivitis merupakan peradangan pada gingiva yang ditandai dengan pembengkakan, warna merah pada gingiva, dan terjadi perdarahan saat dilakukan probing. Faktor utama penyebab gingivitis adalah plak. Plak yang terakumulasi tanpa adanya pembersihan gigi mengakibatkan buruknya status kebersihan mulut. Oral Hygiene Index - Simplified (OHI-S) adalah suatu kriteria yang menggambarkan tingkat kebersihan mulut seseorang. Penggunaan bahan kumur yang mengandung antibakteri diyakini dapat mengobati gingivitis. Sirih merah (Piper crocatum) diketahui mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin yang mempunyai efek antibakteri. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berkumur air rebusan daun sirih merah konsentrasi 10% terhadap status kebersihan mulut pada penderita gingivitis kategori sedang. Subjek terdiri 20 penderita gingivitis kategori sedang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perlakuan dan kontrol. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 subjek. Kelompok perlakuan berkumur air rebusan daun sirih merah konsentrasi 10% dan kelompok kontrol berkumur Chlorhexidine gluconate 0,2%. Subjek berkumur dua kali sehari pada pagi dan malam hari selama 5 hari berturut-turut. Pemeriksaan OHI-S dilakukan pada hari pertama sebelum berkumur dan pada hari ke-6 setelah berkumur. Data dianalisis menggunakan uji statistik Mann Whitney. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai OHI-S yang bermakna antara dua kelompok. Disimpulkan bahwa air rebusan daun sirih merah konsentrasi 10% mempunyai efek yang sama dengan Chlorhexidine gluconate 0,2% dalam meningkatkan status kebersihan mulut pada penderita gingivitis kategori sedang.

One of the common oral health problem in people is gingivitis. The prevalence of gingivitis in the world has reached 75-90%. Gingivitis is an inflammation of the gingiva characterized by swelling, redness, and bleeding on probing. The main causal factor of gingivitis is plaque. Plaque that accumulated in the absence of tooth cleaning result in the poor oral hygiene status. Oral Hygiene Index - Simplified (OHI-S) is a criteria that described the oral hygiene status in people. The use of oral rinse product containing antibacterial ingredients are believed to be able to treat gingivitis. Red betel leaves (Piper crocatum) are known by the compounds that have antibacterial effect such as alkaloid, flavonoid, and tannin. The aim of this study was to determine the effect of 10% red betel leaves decoction to the oral hygiene of moderate gingivitis patients. Subjects consisted of 20 moderate gingivitis patients were divided into 2 groups, i.e. the treatment group and the control group. Each group consisted of 10 subjects. The treatment group gargling with 10% red betel leaves decoction and the control group gargling with 0.2% Chlorhexidine gluconate. Subjects gargled twice a day in the morning and evening for 5 consecutive days. OHI-S examination performed on the first day before gargling and on the sixth day after gargling. Data were analyzed using the Mann Whitney statistical test. The result of this study showed that there was no significant difference between OHI-S scores in both groups. In conclusion, 10% red betel leaves decoction has the same effect as 0.2% Chlorhexidine gluconate to increase oral hygiene status in moderate gingivitis patients.

Kata Kunci : Gingivitis, obat kumur, air rebusan daun sirih merah, OHI-S