KAJIAN PENGELUARAN KESEHATAN KATASTROFIK PADA RUMAH TANGGA DI INDONESIA
BONDAN AGUS SURYANTO, SE.,MA., Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Msc, PhD; Prof. dr. Hari Kusnanto, Msc, PhD; Elan Satriawan, SE, M. Ec., PhD
2015 | Disertasi | S3 Ilmu KedokteranLatar belakang. Pengeluaran untuk membiayai kesehatan yang melebihi kemampuan keuangan rumah tangga akan memperberat stabilitas ekonomi rumah tangga tersebut, yang dalam istilah ekonomi dinamakan pengeluaran katastrofik. Rumah tangga yang berada dibawah kemiskinan, ambang batas pengeluaran katastrofiknya adalah nol. Untuk rumah tangga yang berada diatas garis kemiskinan, maka nilai ambang batas pembiayaan katastrofiknya adalah selisih antara total pengeluaran rumah tangga dikurangi total kebutuhan dasar minimum rumah tangga dibagi total pengeluaran rumah tangga tersebut. Penelitian ini mengungkap apa saja faktor-faktor yang menyebabkan rumah tangga mengalami pengeluaran kesehatan katastrofik. Metode, Penelitian ini merupakan penelitian analitik berbasis data kuantitatif yang menggunakan dua sumber data IFLS tahun 200 dan 2007 serta SUSENAS 2009 dan 2010. Hasil, Probabilitas terjadinya katastrofik suatu rumah tangga terutama dipengaruhi oleh faktor struktur sosial ekonomi rumah tangga. Masalah kesehatan secara sendiri tidak mempunyai pengaruh signifikan meningkatkan kejadian katastrofik karena pembiayaan kesehatan. Sebagian rumah tangga di Indonesia yang berpotensi katastrofik (miskin dan mempunyai masalah kesehatan) tidak mengalami katatrofik karena tidak melakukan upaya pengobatan yang memadai dan mengurangi pengeluaran biaya kesehatan. Subsidi biaya kesehatan seperti Jaminan kesehatan, pinjaman biaya kesehatan, bantuan biaya kesehatan, transfer biaya kesehatan tidak berpengaruh secara signifikan mengurangi terjadinya katastrofik karena pembiayaan kesehatan di Indonesia. Kesimpulan, Status ekonomi merupakan faktor terbesar terjadinya pembayaran kesehatan katastrofik. Sebagian rumah tangga yang berpotensi katastrofik tidak mengalami katastrofik karena mereka mengurangi pengeluaran biaya kesehatan dan tidak menjalani pengobatan yang memadai. Subsidi biaya kesehatan seperti bantuan dan pinjaman biaya kesehatan dan jaminan kesehatan belum bisa mengurangi terjadinya katastrofik karena pengeluaran biaya kesehatan di Indonesia.
Background. To pay health services that exceed the financial capacity of households would aggravate the economic stability of the household, which in economic terms is called catastrophic expenditure. When Households fall under the poverty line, their catastrophic spending threshold is zero. For households whose expenditure are above the poverty line, catastrophic threshold value will be difference between total household expenditure minus total minimmum basic needs of the household divided by the total expenditure of the household. This research uncover what are the factors that cause households experiencing castastrophic health expenditures. Methode. This study is based on quantitative data analytic research that uses two data sources IFLS years 200 and 2007 and SUSENAS 2009 and 2010. Results. Probability of catastrophic occurrence in such households especially being significantly influenced by economic condition. Health condition did not have significant influence to increase catastrophic health expenditure. A part of potentially catastrophic households in Indonesia (which are poor and have health problems) were not being catastrophic because they reduced health expenditure and did not undergone appropriate health treatment. Health cost subsidies like health insurance, borrowing money, and health cost assistance did not have influence to reduce the occurence of catastrophic health expenditure in Indonesia. Conclusion. Economic condition is the biggest factor in the occurrence of catastrophic health expenditure. Potentially catastrophic households were not being catastrophic because they reduce health expenditure and did not undergone health care treatment. Health cost subsidies like health insurance, borrowing money, and health care cost assistance have not reduced the occurence of catastrophic health expenditure in Indonesia.
Kata Kunci : katastrofik, kemiskinan, potensi katastrofik, subsidi biaya kesehatan, jaminan kesehatan, pinjaman biaya kesehatan