Laporkan Masalah

Kepatuhan Penyadap Getah Pinus merkusii Dari Desa Purbayan Terhadap Standar Operasional Prosedur Di RPH Kemiri, BKPH Purworejo, KPH Kedu Selatan

WISNU AMIRUDIN PRADANA, Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.;Djoko Soeprijadi, S.Hut., M.Cs.

2015 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Kegiatan penyadapan getah pinus di Perum Perhutani dilaksanakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyadapan getah pinus. Adanya SOP memberi manfaat dalam meningkatkan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penyadap, pengetahuan dan pemahaman penyadap terhadap SOP penyadapan getah pinus, tingkat kepatuhan terhadap SOP dan hubungan karakteristik penyadap terhadap tingkat kepatuhan berdasarkan SOP. Penelitian ini dilakukan di RPH Kemiri, BKPH Purworejo, KPH Kedu Selatan. Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk pengumpulan data dan informasi berupa karakteristik sosial ekonomi penyadap, pengetahuan dan pemahaman mengenai SOP, dan data unjuk kerja kepatuhan penyadap terhadap SOP. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyadap getah pinus di dominasi laki-laki dengan pengalaman menyadap lebih dari 5 tahun dan rentang usia yang masih produktif. Dari tingkat pendidikan sebagian besar penyadap hanya lulusan sekolah dasar. Dari sisi pendapatan sadapan getah, sebagian besar memiliki penghasilan Rp500.000,00-Rp750.000,00 per bulan. Pengetahuan dan pemahaman para penyadap dapat dikatakan baik, karena para penyadap mendapatkan sosialisasi dan pelatihan dari Perum Perhutani. Berdasarkan indikator tingkat kepatuhan, tingkat kepatuhan penyadap terhadap SOP sebesar 72,24% termasuk tinggi. Hubungan antara karakteritik penyadap seperti umur penyadap, pendidikan, tanggungan keluarga, penghasilan sadapan, jarak lokasi sadapan, dan kondisi lokasi sadapan dan tingkat kepatuhan terhadap SOP berpengaruh signifikan.

Tapping activities in Perum Perhutani was carried out based on the Standard Operating Procedures (SOP) on tapping pine gum. The SOP gave benefits to improve the performance of the workers. This study aims to know the characteristic of the tappers, knowledge and understanding to SOP and the level of tappers compliance to SOP as well as the relationship between tappers characteristic and level of compliance to SOP. This study was done in RPH Kemiri, BKPH Purworejo, KPH Kedu Selatan. Purposive sampling method was implemented in this study to collect data and informations of socio-economic tappers characteristic, knowledge and understanding to SOP and compliance performance tapper to SOP. Data analysis using descriptive analysis and Chi-square analysis. The result of study showed that pine gum tappers dominate by male with the experience of tapping for more than 5 years and the age range who is still productive. The education of the tappers is primary school. Tappers earning average to Rp500.000,00-Rp750.000,00 monthly. The knowledge and understanding to SOP are basically good, because they got socialization and training from perum perhutani. Based on indicator level of compliance, the level of compliance tappers to SOP average to 72.24 %, that could be classified to high. The relationship between characteristic tapper like age of tapper, educations, burden family, earning of tapping, distance of locations and site conditions of tapping and level of compliance to SOP is significant.

Kata Kunci : Kepatuhan, Penyadap getah pinus, SOP penyadapan getah pinus