Laporkan Masalah

GAYA HIDUP KOMUNITAS WOTAGEI DI YOGYAKARTA

RACHMAT LUKMAN HAKIM SALIM, Prof. Dr. Sunyoto Usman

2015 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Penelitian ini berjudul Gaya Hidup Komunitas Wotagei di Yogyakarta yang merupakan studi lapangan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini mencakup dua hal, yakni: (1) Bagaimana gaya hidup komunitas wotagei di Yogyakarta, pada Team O-Ha, Team Lundru, dan Team Aoda. (2) Bagaimana variasi gaya hidup komunitas wotagei di Yogyakarta, pada Team O-Ha, Team Lundru, dan Team Aoda. Metode pengumpulan data yang digunakan (1) Observasi, (2) Dokumentasi, dan (3) Wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga team wotagei yang penulis teliti mendapat pengaruh budaya popular Jepang yang kuat. Ketiga team tersebut memiliki benang merah yang sama dalam mendefinikan empat faktor yang melandasi gaya hidup, yakni: (1) persepsi, (2) motif, (3) aktivitas, (4) dan daya konsumsi. Selain itu, ketiga team juga memiliki kesepahaman bahwa keempat faktor tersebut merupakan landasan utama dalam membentuk gaya hidup dalam komunitas wotagei. Masing-masing team memiliki konsep pemikiran kolektif, kode etik, tindakan kolektif, dan daya konsumerisme terhadap produk Jepang. Dalam hal ini, gaya hidup ketiga team yang penulis teliti tidak dapat dilihat dari sudut pandang konsumsinya saja, karena banyak aspek-aspek kreativitas yang penulis temukan, yaitu: adanya pembelajaran wotagei (seni tari Jepang) yang berkesinambungan, serta pola-pola manajemen dalam team. Variasi gaya hidup yang ditemui mencakup tiga hal, yakni perbedaan konsep pemikiran, perbedaan daya konsumsi, dan perbedaan tingkat popularitas. Pada Team O-Ha memiliki konsep pemikiran bahwa wotagei adalah identitas mereka, daya konsumsi sangat tinggi, dan popularitasnya tinggi. Pada Team Lundru memiliki konsep pemikiran wotagei sebagai aktualisasi, daya konsumsinya sedang, dan popularitasnya sedang. Kemudian pada Team Aoda memiliki konsep pemikiran wotagei sebagai hobi, daya konsumsinya rendah, dan popularitasnya juga rendah. Berbagai variasi tersebut terjadi karena masing-masing team memiliki pemikiran/ konsep tersendiri dalam memandang wotagei dan budaya Jepang pada umumnya. Di samping itu, perbedaan tingkat ekonomi dan daya konsumsi juga menyebabkan terjadinya variasi gaya hidup antarteam.

This research have the title Gaya Hidup Komunitas Wotagei di Yogyakarta a field using qualitative descriptive analysis method. This issues raised in this study cover two things, that is: (1) How lifestyle of Wotagei communities in Yogyakarta in Team O-Ha, Team Lundru, and Team Aoda. (2) How lifestyle variations of Wotagei communities in Yogyakarta in Team O-Ha, Team Lundru, and Team Aoda. Data collection which use are: (1) Observation, (2) Documentation, and (3) Interview. Result of this research showed that three of wotagei teams ge the strong influenced from Japanese popular culture. The three team, has similiarity in definition of four basic factors of lifestyle, that is: (1) perception, (2) motive, (3) activities, (4) and consumption ability. Besides that, the three of wotagei team has similiarity understanding that the four factors are basic of lifestyle form on community of wotagei. Each teams has a collective thought concept, ethic code, collective behavior and consumerism ability with Japan product. In this things, the lifestyle of three teams cannot seen only in consumme perspective, because a lot of creative aspects who writer found, such as: there is continous lerning of wotagei (kind of Japanese dance) and pattern of management in teams. Variations of lifestyle who found covered in three thing, there is: differences in consept of thought, differences of power consumtion, and differences in levels of popularity. In O-Ha team, they has consept of thought that wotagei is identity of them, they have high power comsumtion and high populatity. Then, in Aoda team, they have consept of thought that wotagei as a hobby, low level of power comsumtion, and low popularity. The difference is due to varitations in lifestyle because they have the consept of thinking of each to seen wotagei and Japanese culture in general. Besides that, differences of economic level and power of concumtion become the causes of the differences in lifestyle between teams. �

Kata Kunci : komunitas wotagei, gaya hidup, variasi gaya hidup, Wotagei community, lifestyle, variation of lifestyle