Pengelolaan Objek Wisata Alam Goa Pindul Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta
DESTA PUTRI ANJARI, Amalinda Savirani, S.IP , MA
2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)Objek wisata alam Goa Pindul yang ada di desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul ini merupakan salah satu objek wisata yang sedang diminati oleh para wisatawan, karena memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan obyek wisata lain yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Atraksi yang ditonjolkan dari obyek wisata ini adalah menyusuri goa yang dialiri sungai dengan menggunakan ban atau cave tubing. Selain atraksinya yang ditonjolkan, terdapat hal yang menarik untuk diteliti dalam penelitian ini yaitu dalam pengelolaan objek wisata Goa Pindul ini dilakukan oleh masyarakat Bejiharjo. Kelompok masyarakat yang ada di objek wisata Goa Pindul ini bernama Dewa Bejo. Kelompok ini dibentuk secara formal dengan Keputusan Kepala Desa Bejiharjo. Kemampuan Dewa Bejo dalam pengelolaan objek wisata Goa Pindul dimulai dari proses pembentukan otonomi dan perluasan otonomi oleh Dewa Bejo. Pembuatan Kelembagaan yang otonom ini untuk mengatur dan memiliki kebebasan serta kemandirian dalam melakukan pengelolaan Goa Pindul. tetapi ditengah-tengah pengelolaan terdapat konflik yang muncul baik dari internal Pokdarwis maupun juga dari Eksternal yaitu dengan Ny Atiek Damayanti. Sehingga dalam persaingan internal, Dewa Bejo dapat mengatasi konflik tersebut dengan cara musyawarah anggota. Bahkan setelah terjadi perpecahan yang menyebabkan hadirnya kelompok baru juga dapat diselesaikan dengan cara dialog antar Pokdarwis untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi bersama. Tetapi konflik eksternal yaitu dengan Ny Atiek Damayanti, Dewa Bejo tidak mampu menyelesaikan konflik tersebut. karena memang yang berhak untuk menyelesaikan konflik adalah Negara dan memang Negara yang bertanggung jawab atas sumber daya alam.
Pindul Cave, a natural tourism object located in Bejiharjo Village, Karangmojo County, Gunungkidul Regency is one of the most demanded tourism objects nowadays. It is caused by its unique features that no other tourism objects in Gunungkidul Regency have. With main attractions such as spelunking or cave tubing, the management is carried out by the locals of Bejiharjo Village. This particular group of locals named themselves Dewa Bejo and they are formally inducted by the chief of the village. The management of Pindul Cave was carried out with autonomous expansion done by Dewa Bejo. It is expected that this so called management team will be able to independently manage Pindul Cave, however several problem arose in the process both from within the community itself and from outer party, in this case with Mrs. Atiek Damayanti, as well. The internal problem within this community can be solved through discussions and dialogues among conflicting groups, however the external problem with Mrs. Atiek Damayanti required an interference from the state or the government, since the right for all the land and natural resources lies in their authority.
Kata Kunci : Pariwisata, Self Governing Community