PENGGUNAAN MENCIT BALB/c (Mus musculus) SEBAGAI HEWAN MODEL INFEKSI VIRUS DENGUE 3 (DEN-3) SECARA INTRA VENA

DEWI SULISTYAWATI, Dr. Drh. Sitti Rahmah Umniyati, SU.,; Dr. biol.hom. Nastiti Wijayanti S.Si. M.Si.,

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Latar belakang : Salah satu kesulitan utama dalam mempelajari infeksi virus dengue pada manusia dan pengembangan vaksin dengue adalah belum adanya hewan model yang sesuai untuk mengembangkan spektrum lengkap dari dengue fever, dengue haemorrhagic fever dan dengue shock syndrome. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah mencit BALB/c dapat digunakan sebagai hewan model untuk infeksi virus dengue (DEN-3). Metode : Design penelitian ini adalah eksperimental. Pengamatan yang dilakukan antara lain : keberadaan antigen dengue pada darah (leukosit) dan organ (hepar, ren dan lien) beserta perhitungan infection rate-nya, uji hematologi, histopatologi dan uji fungsi organ (hepar dan ren). Infeksi dilakukan secara intra vena. Keberadaan antigen dengue diamati dengan metode Imunohistokimia (IHC). Pengamatan histopatologi dilakukan dengan pewarnaan Hemotoxylin Eosin. Uji fungsi ren dilakukan dengan pengujian urea N dan kreatinin serta uji fungsi hepar dilakukan dengan pengujian serum glutamik oksaloasetik transaminase (SGOT) dan serum glutamik piruvik transaminase (SGPT). Hasil : penelitian untuk keberadaan antigen dengue, membuktikan bahwa virus dengue dapat ditemukan pada darah (leukosit) dan organ-organ mencit. Perhitungan infection rate pada darah mencit yang dianalisa menggunakan Multiple Comparisons Post Hoc, diperoleh hasil perbedaan paling signifikan terlihat pada rerata infection rate hari ke 10 p.i. (pasca infeksi) dengan rerata infection rate hari ke 13 p.i. (p=0,007), ini menunjukkan rerata infection rate paling tinggi terlihat pada hari ke 10 p.i. dan paling rendah pada hari ke 13 p.i. Pada pengamatan histopatologi ren mencit perlakuan menunjukkan adanya keadaan patologis berupa nekrosis, hepatosit, degenerasi melemak, infiltrasi limfosit dan perdarahan. Pada lien mencit perlakuan menunjukkan pulpa merah yang lebih luas dan eritrosit dengan jumlah lebih banyak dibanding lien mencit kontrol. Pada ren mencit perlakuan terdapat infiltrasi limfosit, degenerasi melemak dan perdarahan. Pada organ-organ mencit kontrol tidak ditemukan keadaan patologis seperti mencit perlakuan. Pengujian fungsi ren pada hari ke-13 p.i. menunjukkan peningkatan level SGOT, urea dan kreatinin sedangkan SGPT terjadi penurunan. Kesimpulan : Mencit BALB/c yang diinfeksi secara intra vena, dapat dipakai sebagai hewan model infeksi virus dengue 3 (DEN-3).

Background: One of the main difficulties in the study of dengue virus infection in humans and dengue vaccine development is the lack of an appropriate animal model to develop a full spectrum of dengue fever, dengue haemorrhagic fever and dengue shock syndrome. Therefore, this study was conducted to see whether BALB/c mice can be used as an animal model for dengue virus infection (DEN-3). Methods: This study is an experimental design. The observations made are: the existence of dengue antigen in the blood (leukocytes) and organs (liver, ren and spleen) and the calculation of its infection rate, test hematology, histopathology and organ function tests (liver and ren). Infection done intravenously. The existence of dengue antigen was observed by the method of Immunohistochemistry (IHC). Histopathological observations performed with Hemotoxylin eosin staining. Ren function test performed by testing urea N and creatinine and liver function tests were performed by testing serum glutamic oksaloasetik transaminase (SGOT) and serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Results: The study for the presence of dengue antigen, proving that the dengue virus can be found in the blood (leukocytes) and organs of mice. Calculation infection rate in the blood of mice that were analyzed using the Post Hoc Multiple Comparisons, obtained results of the most significant differences seen in the average infection rate of the day 10 p.i. (Post-infection) with an average infection rate to 13 days p.i. (P = 0.007), this indicates the average infection rate is the highest seen at day 10 p.ii and lowest at day 13 p.i. On histopathologic observation ren treated mice showed a pathological state such as necrosis hepatocyte, fat infiltration, lymphocyte infiltration and hemorrhage. In spleen red pulp treated mice showed a wider and erythrocytes with more than the amount of the lien control mice. In the treated mice contained ren lymphocytic infiltration, fat infiltration and bleeding. In control mice organs not found pathological conditions such as treated mice. Ren function testing on day 13 p.i. showed increased levels of SGOT, SGPT whereas urea and creatinine decreased. Conclusion: Mice BALB / c infected intravenous, can be used as an animal model of infection with dengue 3 virus (DEN-3).

Kata Kunci : Mencit BALB/c, hewan model, virus dengue.