Menuju Ketahanan Energi: Strategi Hubungan Cina Dengan Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Dan Myanmar
NURUL AULIA, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA
2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALSeiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Cina saat ini bergantung kepada impor energi demi menjaga keberlangsungan ekonominya. Pada tahun 2010, untuk pertama kalinya Cina mengimpor lebih dari 50 % kebutuhan konsumsi energinya. Mayoritas kebutuan minyak Cina diimpor dari Timur Tengah dan Afrika dan impor energi tersebut harus melewati Samudera Hindia. Dalam sistem perkapalan minyak global kapal-kapal tanker minyak harus melewati beberapa area perairan yang tidak stabil. Para analisis Cina melihat bahwa keamanan terhadap pelayaran terutama pelayaran impor energi menjadi sangat penting. Saat ini Cina sangat fokus dalam menyikapi semakin meningkatnya dependensi Cina terhadap Sea Lines of Communications (SLOCs) untuk melindungi pertumbuhan ekonomi Cina. Kemudian, Cina juga berupaya mengurangi dependensinya terhadap Selat Malaka. Hal tersebut kemudian menjadi sangat berpengaruh dalam membentuk hubungan Cina dengan negara-negara tetangganya di daerah selatan, terutama negara-negara di sekitar Samudera Hindia, terutama Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, dan Myanmar saat ini. Cina berupaya membangun dan menjaga kehadirannya di Samudera Hindia, karena itu Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh dan Myanmar memainkan peran yang strategis dalam strategi Cina untuk menjaga kehadirannya di Samudera Hindia. Cina saat ini membangun hubungan dengan negara-negara tersebut melalui investasi dan perdagangan. Saat ini Cina telah terlibat dalam proyek-proyek yang cukup besar dengan negara-negara tersebut.. Cina telah membangun beberapa pelabuhan dan memperluas jalur pipa melalui negara-negara tersebut untuk mendiversifikasi rute impor minyaknya. Meningkatnya kehadiran Cina di Samudera Hindia adalah untuk memperkuat ketahanan energinya melalui penyebaran pengaruh, baik dengan cara diplomasi ekonomi dan inisiasi Maritime Silk Road. Melalui strategi-strategi tersebut maka Cina mencoba untuk mencipatakan kondisi yang aman bagi pelayaran kapal-kapal tankernya. Karena kepentinganya Cina dalam ketahanan energi dan semakin bergantungnya Cina dalam SLOCs maka kehadirannya di Samudera Hindia tidak dapat terelakkan.
As its economy has grown, China has become increasingly dependent on foreign imports to fuel and sustain its economy. In 2010, for the first time, China imported more than 50 percent of its oil consumption.Some of its oil imports are sourced from Middle East and Africa and these are transported through the Indian Ocean. The global oil shipping system transports oil from some of the world�¢ï¿½ï¿½s most unstable areas. Chinese analysts see the security of its shipping, particularly of its energy imports, as important. China is concerned about its growing dependence on the sea lanes of communications for sustaining China�¢ï¿½ï¿½s economic growth. Moreover, China try reducing its dependence on the Strait of Malacca.These factor heavily influence China�¢ï¿½ï¿½s relations with its southern neighbors along the Indian Ocean littoral, especially Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, and Myanmar. China intends to maintain presence in the Indian Ocean and that Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, and Myanmar will play an important role that startegy. China is now engaging through its investments and commercial initiatives. Now, China is engaging with significant projects. China build several ports and expanding her external pipelines network on those countries to diversify its oil import routes.An increasing presence in the Indian Ocean is to strengthening its energy security by spread her influence throught economic based-diplomacy and Maritime Silk Road. Through these strategies, China try to create a suitable condition for her oil tanker fleet. Due to china objectives in energy security and growing dependence on sea lines communications, her presence in the Indian Ocean become inevitable.
Kata Kunci : pembangunan damai, ketahanan energi, Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, pelabuhan, jalur pipa, jalur transportasi energi, diplomasi ekonomi, maritime silk road.