HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI JAWA BARAT (ANALISIS DATA RISKESDAS 2013)

AHMAD ZACKY ANWARY, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, Ph.D; dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA.

2015 | Tesis | S2 Kesehatan Masyarakat/MMPK

Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi ancaman global mengingat masih banyaknya kejadian kasus, khususnya di Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam 22 negara dengan masalah penyakit tuberkulosis besar (high burden countries). Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 prevalansi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan adalah 0,4 persen, tidak berbeda dengan tahun 2007. Lima provinsi dengan TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%), dan Papua Barat (0,4%). Selain karena adanya sumber penular, salah satu faktor yang juga dapat mempengaruhi terjadinya penularan penyakit TB paru adalah lingkungan fisik rumah (seperti ventilasi, pencahayaan, lantai, dan kepadatan hunian rumah) yang tidak memenuhi persyaratan sebagai rumah sehat. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru pada penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Barat. Metode Penelitian. Termasuk dalam jenis penelitian observasional dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi target adalah penduduk di Jawa Barat dan merupakan anggota rumah tangga usia 15 tahun ke atas yang menjadi suspek pasien TB paru yang berhasil didata/diwawancarai dalam Riskesdas 2013. Hasil. Terdapat beberapa variabel lingkungan fisik rumah yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian TB Paru di Jawa Barat yaitu variabel ventilasi ruang dapur dengan nilai Odds Ratio (OR) 1,160, variabel ventilasi ruang keluarga dengan nilai OR 1,122, variabel pencahayaan alami ruang tidur dengan nilai OR 1,148, dan variabel pencahayaan alami ruang dapur dengan nilai OR 1,124. Keseimpulan. Lingkungan fisik rumah merupakan faktor risiko yang sangat berperan dalam terjadinya penularan tuberkulosis paru di lingkungan sekitar. Dengan diketahuinya variabel-variabel yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian tuberkulosis paru maka masyarakat dapat lebih memperhatikan upaya untuk memperbaiki keadaan lingkungan fisik rumah menjadi lebih baik.

Background. Tuberculosis (TB) is one of the pulmonary infectious diseases become a global threat, given the number of occurrences of cases, especially in Indonesia as one of the countries included in the 22 countries with major problems of tuberculosis disease (high-burden countries). Based on the results of Riskesdas (Basic Health Research) 2013 Indonesian population prevalence of pulmonary tuberculosis diagnosed by health personnel was 0.4 percent, not different from 2007. The five regions with the highest pulmonary TB are West Java (0.7%), Papua (0.6%), Jakarta (0.6%), Gorontalo (0.5 %), and West Papua (0.4%). In addition to the transmitting source, one of the factors that can also affect the occurrence of pulmonary TB disease is the house physical environment (such as ventilation, natural lighting, flooring, and density of residential house) that does not qualify as a healthy home. Objectives. To determine the corelation between the house physical environmental condition with pulmonary TB incidence in the population aged 15 years and over in West Java. Research Methods. Observational study with cross sectional study design. The target population is the population in West Java and the household members aged 15 years and above who became suspected pulmonary TB patients were successfully recorded/interviewed in Riskesdas 2013. The Results. There are some physical house environment variables significantly associated with the incidence of pulmonary TB in West Java that is the kitchen ventilation variable with an Odds Ratio (OR) of 1160, family room ventilation variable with OR 1,122, badroom natural lighting variable with OR 1,148, and kitchen natural lighting variable with OR 1,124. Conclusion. House physical environment is a risk factor that was instrumental in the development of pulmonary tuberculosis transmission in the surrounding environment. By knowing the variables that have a significant relationship to the occurrence of pulmonary tuberculosis so that people can pay more attention the efforts to improve the house physical environment into a better house.

Kata Kunci : Tuberkulosis paru, Lingkungan fisik rumah, Jawa Barat.