Pire, Aspek Ekonomi dan Sosial- Budaya Penghambat Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Detusoko, Ende, NTT
ALDO PANDEGA PUTRA, Dr. Atik Triratnawati, M.A.
2015 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAStudi ini merupakan kajian antropologi kesehatan yang berangkat dari persoalan kesehatan ibu dan bayi. Isu mengenai peningkatan status kesehatan ibu dan bayi menjadi isu yang mendunia yang termasuk dalam salah satu poin pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). (MDGs) tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu mempunyai target yang akan dicapai sampai tahun 2015 dengan mengurangi angka resiko jumlah kematian ibu dengan presentase 102 per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa usaha telah dilakukan pemerintah dalam mengurangi angka kematian ibu di Indonesia lewat program Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), namun sampai pada tahun 2015 ini belum juga menyentuh angka presentasi minimal kematian yang ditetapkan oleh MDGs. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sosial-budaya. Pelaksanaan penelitian menggunakan teknik pengumpulan data lewat observasi-partisipasi serta wawancara terbuka. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap selama kurun waktu kurang lebih 6 minggu, terhitung sejak 1 Juli 2013 sampai dengan 1 Februari 2014. Tahap pertama dilakukan pada bulan Juli 2013 selama 2 minggu dan September 2013 selama 3 minggu. Tahap kedua penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014 selama 10 hari. Selain itu studi pustaka juga di lakukan dalam proses penulisan skripsi ini. Beberapa referensi mengenai studi ekologi, kesehatan ibu hamil, serta kebudayaan masyarakat NTT (khususnya Ende Lio) digunakan dalam meramu dan menganalisis data etnografis penelitian lapangan sehingga diharapkan akan menghasilkan hasil tulisan yang terpadu. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Pada tahun 2007 AKI di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI tahun 2007. Kelurahan Detusoko, kecamatan Detusoko, kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah sasaran penelitian dengan adanya laporan 2 kematian ibu, 1 kematian balita, dan 6 kematian neonatus pada tahun 2013. Program KIA dan KB sudah dijalankan, namun angka kematian belum juga berkurang secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan aspek sosial budaya dan ekologinya. Data temuan lapangan memperlihatkan bahwa kesehatan ibu di Detusoko dipengaruhi oleh kehidupan sosial budaya serta ekologi. Ketersediaan pangan, pire atau larangan makan, pola makan, aktivitas ibu hamil, serta kepercayaan adat mengenai perawatan kehamilan menjadi beberapa aspek yang mempengaruhi kondisi kesehatan terutama gizi ibu hamil di Detusoko. Studi ekologi budaya digunakan peneliti untuk melihat adaptasi masyarakat Detusoko terkait dengan masalah konsumsi dan perawatan ibu hamil yang erat kaitannya dengan masalah gizi.
This study is an anthropological study of of health departs from maternal and infant health problems. The issue of improved health status of mothers and infants become a global issue that is included in one of the points of achieving the Millennium Development Goals (MDGs). (MDGs) goal number number 5 is improving maternal health has a target to be achieved in 2015 to reduce the risk of maternal mortality with a percentage of 102 per 100,000 live births. Several attempts have been done by the government in reducing the maternal mortality rate in Indonesia through the Keluarga Berencana (KB) and the Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), but now, in 2015 this had not yet touched the figure of death minimal presentation set by the MDGs. The method used is qualitative method with the socio-cultural approach. Conducting research using techniques of data collection through observation-participation and open interviews. This research was conducted in two phases over a period of approximately 6 weeks, starting from July 1, 2013 through February 1, 2014. The first phase was carried out in July 2013 for 2 weeks and September 2013 for 3 weeks. The second phase of the research was conducted in January 2014 for 10 days. In addition, the literature also be done in the process of writing this thesis. Some references to ecological studies, maternal health, community and cultural NTT (especially Ende Lio) used in gathering and analyzing data ethnographic field research is expected to produce results integrated writing. The province of East Nusa Tenggara be one contributor to the high maternal mortality rate (AKI) in Indonesia. In 2007 AKI in East Nusa Tenggara Province of 228 per 100,000 live births obtained from the results SDKI 2007. Detusoko village, subdistrict Detusoko, Ende East Nusa Tenggara Province were specifically targeted research with maternal mortality reports 2, 1 infant mortality, and 6 neonatal death in 2013. KIA and KB programs have been run, but the mortality rate has not decreased significantly. It can be seen from the tendency of socio-cultural and ecological aspects. The data field findings show that maternal health in Detusoko influenced by social and cultural life and ecology. Food availability, pire or prohibition of eating, diet, activity of pregnant women, and indigenous beliefs regarding prenatal care into some aspects that affect health conditions, especially nutrition of pregnant women in Detusoko. The study used the cultural ecology researcher to see Detusoko community adaptation issues related to consumption and treatment of pregnant women are closely related to nutritional problems.
Kata Kunci : ibu hamil, konsumsi, pola makan, anemia, kematian