Laporkan Masalah

EVALUASI KINERJA LANDAS PACU BANDAR UDARA KOMODO LABUAN BAJO: STUDI KASUS : RUTE LABUAN BAJO YOGYAKARTA UNTUK PESAWAT JENIS BOEING 737 800 NG

SARI SACHARIDA, Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc, Ph.D.

2015 | Tesis | S2 MAGISTER PENGELOLAAN SARANA PRASARNA

Bandar Udara Komodo merupakan bandara domestik yang melayani rute penerbangan lokal namun kedepannya terkait terpilihnya Pulau Komodo sebagai New Natural Seven Wonder berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi bandar udara internasional. Dimana wisatawan asing maupun wisatawan lokal akan sering mengunjungi pulau ini. Selain itu, potensi wisata laut yang indah juga dapat dirasakan di beberapa pulau di sekitar pulau Komodo ini. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi terhadap penggunaan fasilitas bandaranya terutama fasilitas udaranya. Salah satu fasilitas udara yang penting adalah Landas Pacu ( panjang landas pacu ), dikarenakan fungsinya sebagai tempat pesawat take off dan landing. Selain itu, juga untuk mengetahui tingkat kapasitas Payload eksisting terhadap rencana penggunaan pesawat B737-800NG. Untuk dapat mengevaluasinya, kita harus melakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Data-Data yang kita butuhkan adalah data eksisting Bandar Udara Komodo ( panjang landas pacu, elevasi, suhu), data jarak tempuh antar Bandar udara Komodo dengan Bandar Udara Adisucipto dan serta Karakteristik dan perfomace pesawat B737-800NG, data Payload dan data eksisting kapasitas penerbangan. Dari hasil evaluasi Bandar Udara Komodo tersebut, didapatkan nilai payload (wet condition) sebesar 32.727 Lbs dan payload ( dry condition ) sebesar 38.900 Lbs sedangkan dari hasil evaluasi secara grafis, didapatkan nilai payload ( wet condition ) sebesar 3.2450 Lbs dan payload ( dry condition ) 36.700 Lbs. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan, payload terkritis didapatkan berdasarkan evaluasi secara grafis . Batasan payload yang di ijinkan untuk operasional pesawat B737-800NG rute Labuan Bajo-Yogyakarta adalah 32.450 Lbs pada kondisi landas pacu basah dan 36.700 Lbs pada kondisi landas pacu kering. Kapasitas seat dan kargo yang dapat diangkut adalah 140 seat dan 719 Kg kargo pada kondisi landas pacu basah dan 160 seat (full seat) dan 647 Kg kargo pada landas pacu kondisi kering. Persentase payload yag dapat diangkut pesawat dari kapasitas maksimal payload adalah 69.04% pada kondisi landas pacu basah serta 78.09% pada kondisi landas pacu kering. Kebutuhan panjang landas pacu terhadap operasioanl dengan full payload (wet condition) adalah 2650 meter dan 2500 meter untuk kondisi kering. Kata kunci : Bandar Udara Komodo, B 737-800NG, Payload, Landas Pacu

Bandar Udara Komodo merupakan bandara domestik yang melayani rute penerbangan lokal namun kedepannya terkait terpilihnya Pulau Komodo sebagai New Natural Seven Wonder berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi bandar udara internasional. Dimana wisatawan asing maupun wisatawan lokal akan sering mengunjungi pulau ini. Selain itu, potensi wisata laut yang indah juga dapat dirasakan di beberapa pulau di sekitar pulau Komodo ini. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi terhadap penggunaan fasilitas bandaranya terutama fasilitas udaranya. Salah satu fasilitas udara yang penting adalah Landas Pacu ( panjang landas pacu ), dikarenakan fungsinya sebagai tempat pesawat take off dan landing. Selain itu, juga untuk mengetahui tingkat kapasitas Payload eksisting terhadap rencana penggunaan pesawat B737-800NG. Untuk dapat mengevaluasinya, kita harus melakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Data-Data yang kita butuhkan adalah data eksisting Bandar Udara Komodo ( panjang landas pacu, elevasi, suhu), data jarak tempuh antar Bandar udara Komodo dengan Bandar Udara Adisucipto dan serta Karakteristik dan perfomace pesawat B737-800NG, data Payload dan data eksisting kapasitas penerbangan. Dari hasil evaluasi Bandar Udara Komodo tersebut, didapatkan nilai payload (wet condition) sebesar 32.727 Lbs dan payload ( dry condition ) sebesar 38.900 Lbs sedangkan dari hasil evaluasi secara grafis, didapatkan nilai payload ( wet condition ) sebesar 3.2450 Lbs dan payload ( dry condition ) 36.700 Lbs. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan, payload terkritis didapatkan berdasarkan evaluasi secara grafis . Batasan payload yang di ijinkan untuk operasional pesawat B737-800NG rutel Labuan Bajo-Yogyakarta adalah 32.450 Lbs pada kondisi landas pacu basah dan 36.700 Lbs pada kondisi landas pacu kering. Kapasitas seat dan kargo yang dapat diangkut adalah 140 seat dan 719 Kg kargo pada kondisi landas pacu basah dan 160 seat (full seat) dan 647 Kg kargo pada landas pacu kondisi kering. Persentase payload yag dapat diangkut pesawat dari kapasitas maksimal payload adalah 69.04% pada kondisi landas pacu basah serta 78.09% pada kondisi landas pacu kering. Kebutuhan panjang landas pacu terhadap operasioanl dengan full payload (wet condition ) adalah 2650 meter dan 2500 meter untuk kondisi kering

Kata Kunci : Bandar Udara Komodo, B 737-800NG, Payload, Landas Pacu;


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.