Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN PADANG JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA

RIZQIYAH SAFITRI J, M. Sani Roychansyah, S.T.,M.Eng.,D.Eng; Ir. Gunung Radjiman, M.Sc

2015 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Pemerintah Pusat telah menetapkan bahwa Desa Padang Jaya merupakan kawasan agropolitan, diharapkan dari pengembangan agropolitan ini dapat menyelesaikan ketimpangan pembangunan antara desa sebagai sentra pertanian dengan kota sebagai pusat perekonomian akan mendorong terjadinva aliran sumber daya dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan dan telah di lihat tidak secara seimbang. Namun kenyataannya pada kondisi lapangan tidak seimbang perkembangan kawasan argopolitan Padang Jaya ini kurang mengalami pengembangan baik, dilihat dari infrastuktur maupun dari bentuk penunjang lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pengembangan kawasan agropolitan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan agropolitan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kualitatif. Sumber data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan kawasan agropolitan di kecamatan Padang Jaya stagnan dikarenakan tidak adanya kebijakan yang jelas untuk program agropolitan Padang Jaya sehingga tidak adanaya pembangunan/program yang berkelanjuta, tidak adanya SKPD menyebabkan dinas-dinas tidak sepenuhnya berpasrtisipasi dan pembibingan secara insentif kepada para petani. menemukan 4 (empat) faktor yaitu: (1) Faktor kebijakan tidak menerus menyebabkan pembangunan tidak berjalan, sehingga pemerintah tidak berpartisipasi. (2) Masyarakat bergerak mandiri dan bekerja sama dengan pihak swasta (3) Pemerintah berpartisipasi di agropolitan (4) Masyarakat tidak berpartisipasi.

Central government policy which stipulates the village of Padang Jaya as agropolitan, is expected from the development of this Agropolitan can resolve inequality between rural development as an agricultural center and the city as an economic center will encourage the flow of resources from rural to urban areas and have not seen in a balanced manner. Meanwhile, the reality does not match the expectation, in which the infrastructure is in a damaged condition. Besides that the crops managed by the collectors (middlemen) cause the selling price is unstable, that is why the farmers get some loss, and the condition of the field itself does not have a cooperative institution.Because the community whereas expectations there are very enthusiastic white the program agropolitan of padang jaya, but does not provide expected results. Therefore, the aim of this study to describe forms of development of padang jaya agropolitan in north Bengkulu regency The method used in this study is qualitative deductive. The implementation research is carried out by several phase of the study as follows: Collect the secondary data, grand tours, in-depth interviews and Observe. The research show Based on the data and findings, it can be concluded that agropolitan subdistrict of Padang Jaya does not run well because there is no clear policy about Padang Jaya Agropolitan program so that it affect the development / sustainable programs, the absence of SKPDs lead the agencies do not fully participating and training the farmers intensively. Some factors that influence the development of Padang Jaya Agropolitan are based on the findings in the previous chapter, those are: (1) Inconsistent policy which is not bulid by the government leads to unsuccessful development. (2) People move independently and collaborate with the private sector. 3) The government participates in Agropolitan. (4) people not collaboration.

Kata Kunci : Faktor, Pengembangan, Agropolitan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.