Konsep Pikiran Jiddu Krishnamurti Dalam Perspektif Filsafat Manusia
SITA SUBADRA, Dr. P. Hardono Hadi
2015 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatManusia jika dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain memiliki kelebihan berupa pikiran. Pikiran memiliki keagungannya dalam menciptakan segala keindahan di dunia, seperti tekonologi, gedung-gedung indah, berbagai macam ideologi dan pandangan yang memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir dan sistem yang diciptakan oleh manusia. Pikiran juga turut berperan dalam menentukan dan membentuk hubungan yang dibangun antar manusia. Konflik dan peperangan yang diciptakan oleh manusia pun tidak luput dari sentuhan pikiran manusia. Jiddu Krishnamurti menyoroti konsep pikiran manusia sebagai kunci penting dalam menentukan perdamaian dunia. Penelitian tentang Konsep Pikiran Jiddu Krishnamurti Dalam Perspektif Filsafat Manusia memiliki tujuan dalam membahas konsep pikiran yang dilihat dari esensi manusia. Penelitian ini berdasar pada pendekatan kualitatif dengan melakukan studi kepustakaan terhadap karya-karya Jiddu Krishnamurti, baik itu pustaka primer dan sekunder. Penelitian dilakukan berdasarkan pada beberapa tahap yaitu inventarisasi data, identifikasi data dan klasifikasi data serta analisis data. Metode yang dipakai dalam menganalisis data dan pemikiran Jiddu Krishnamurti adalah interpretasi, holistika, dan heuristika. Hasil penelitian yang didapatkan adalah: Pertama, filsafat manusia Jiddu Krishnamurti berpegang pada konsep manusia sebagai makhluk sosial. Esensi manusia dimengerti dalam keterhubungan yang terjadi di antara manusia. Konsep tersebut kemudian memunculkan pandangan tentang pentingnya pemahaman diri setiap manusia yang dijadikan pegangan dalam berhubungan di antara sesama dan perubahan fundamental dari dalam batin manusia yaitu revolusi batin dalam memandang perubahan sosial dan dunia luar. Kedua, pikiran menjadi titik penting dalam membentuk segala keterhubungan antar manusia yang mampu menciptakan keindahan dan konflik. Pikiran sebagai reaksi terhadap ingatan, pengetahuan dan pengalaman manusia terkondisi oleh berbagai macam pengaruh dan masa lalu manusia, seperti keluarga, tradisi, agama, budaya dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan pikiran antar individu menjadi terfragmentasi dan terpisah satu sama lain. Ketiga, pikiran dengan sifatnya yang fragmentaris dan memisahkan kemudian sangat berhubungan dengan konflik yang diciptakan oleh manusia. Keterbatasan dan keterkondisian yang dimiliki oleh tiap individu menciptakan pemisahan yang kemudian terciptalah konflik. Pemahaman dasar tentang pikiran membantu manusia dalam menyelesaikan konflik dengan membentuk keheningan pikiran yang bersifat tidak memihak dan melihat apa adanya.
Humankind when compared to other living creature has advantage of mind. Mind has greatness in creating all beauty in the world such as technology, beautiful building, various ideologies and views that play great role in shaping thinking pattern and system created by humankind. Mind also play role in determining and shaping relation among human beings. Conflict and war created by human being is not separated from touch of human mind. Jiddu Krishnamurti highlighted human mind concept as important key in determining world peace. A research on the mind concept of Jiddu Krishnamurti in the perspective of human philosophy aims to discuss the mind concept in the eye of the human essence. This research is based on qualitative method with library research on Jiddu Krishnamurti works on primary and secondary literature. The research was done through some steps of data inventorying, data identification, data classification and data analysis. Method used to analyze data and Jiddu Krishnamurti’s thought is interpretation, holistic, and heuristic. The result reveals that, Jiddu Krishnamurti’s human philosophy is based on concept of human being as social creature. Essence of human being is understood in relation occurred among human being. The concept leads to view on importance of self understanding of each human being made as guidance in relating to others and fundamental change from human inner, namely, human mind in viewing social change and outer world. Second, mind is important point in shaping all connection between human being that can create beauty and conflict. Mind as reaction over human memory, knowledge and experience is conditioned by various effects and human past such as family, tradition, religion, culture and so on. They cause mind of individuals is fragmented and separated to each others. Third, mind with fragmented and separated nature relates closely to conflict human being creates. Limitation and being conditioned of each individual create separation that in turn results in conflict. Basic understanding on mind help human being resolving conflict by shaping mind silence that is impartial and see thing as is.
Kata Kunci : makhluk sosial, pikiran, pemahaman diri, keheningan diri.