KARAKTER FISIOLOGI DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata (L). R Wilczek)PADA TINGKAT NAUNGAN BERBEDA DI LAHAN PASIR PANTAI BUGEL, KULON PROGO

WIWARA SUNGHENING, Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc. ; Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc.

2015 | Tesis | S2 Agronomi

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh naungan terhadap fisiologi dan hasil dari empat kultivar kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek) yang ditanam di lahan pasir pantai.Penelitian ini dilakukan di daerah Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Penelitian menggunakan Rancangan petak terbagi dimana naungan paranet sebagai perlakuan petak utama dengan tingkat naungan 0%, 25%, dan 50%, serta kultivar kacang hijau sebagai perlakuan anak petak dengan macam kultivar Kenari, Lokal Wonosari, Kutilang, dan Vima-1. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan intensitas naungan menurunkan persentase cahaya yang disekap oleh daun tanaman kacang hijau, suhu udara, kecepatan angin serta intensitas cahaya matahari, dan meningkatkan kelembaban udara, tetapi tidak mempengaruhi kadar lengas dan suhu tanah di lahan pasir pantai Bugel.Peningkatan intensitas naungan menurunkan kandungan CO2 daun, kandungan H2O daun, lebar bukaan stomata, kandungan klorofil a, luas daun, dan bobot daun khas yang berakibat pada penurunan indeks luas daun, laju fotosintesis, bobot kering tanaman, laju pertumbuhan tanaman indeks panen, komponen hasil, dan hasil tanaman kacang hijau di lahan pasir pantai Bugel. Kultivar Vima-1 memiliki panjang akar utama, bobot segar daun, bobot daun khas, indeks panen, jumlah dan persentase polong hampa, serta jumlah biji per polong paling tinggi.Kultivar Lokal Wonosari memiliki tinggi tanaman, bobot segar batang, bobot kering batang, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, persentase polong isi paling tinggi. Kultivar Kutilang memiliki kandungan klorofil a, klorofil b, serta klorofil total paling tinggi.Peningkatan intensitas naungan 25% dan 50% mengakibatkan penurunan hasil biji kacang hijau sebesar 34,05% dan 43,75%, dengan persamaan regresi Y = -0,0162x + 1,7722.

This research aims to study the effect of shade on the physiology and yield of four cultivar of mung bean (Vigna radiata L. Wilczek) grown in sand coastal. The research was conducted in Bugel, Panjatan, Kulonprogo, Yogyakarta. This research use split plot design where the shade as main treatments, with a shade level of 0%, 25%, and 50%, and cultivar of mung bean as the sub treatments, consisting of Kenari, Lokal Wonosari, Kutilang, and Vima-1. The results showed an increased the intensity of the shade decreased the percentage of light captured, air temperature, wind speed and intensity of sunlight, and increase the moisture, but does not affect the soil moisture content and temperature in sand coastal bugel. Increasing the intensity of the shade decreased the CO2 content of leaves, H2O content of leaves, stomatal aperture width, chlorophyll a of leaves, leaf area, and leaf weight that affected decreased in leaf area index, rate of photosynthesis, plant dry weight, harvest index, plant growth rate, yield components , and yield of the green bean in sand coastal bugel. Cultivars Vima-1 have highest primary root length, leaf fresh weight, specific leaf weight, harvest index, number and percentage of empty pods, and the number of seeds per pod. Local Wonosari cultivars have the highest plant height, stem fresh weight, dry weight of stem, plant growth rate, net assimilation rate, percentage of pods. Kutilang cultivars contain chlorophyll a, chlorophyll b, and total chlorophyll highest. Increasing the intensity of the shade 25% and 50% resulted in a decrease in grain yield of green beans to 34.05% and 43.75%, with the regression equation Y = -0,0162x + 1.7722.

Kata Kunci : mung bean, shade, physiology